Deretan Film Terbaik di Nominasi FFI 2020

Deretan Film Terbaik di Nominasi FFI 2020

Tim detikhot - detikHot
Jumat, 04 Des 2020 14:38 WIB
Festival Film Indonesia (FFI)
Tema Festival Film Indonesia 2020 / Foto: dok. FFI
Jakarta -

Deretan film terbaik ada di nominasi Festival Film Indonesia. Ajang tersebut bakal diselenggarakan secara singkat akhir pekan ini.

Festival Film Indonesia akan dilangsungkan dari JCC Plenary Hall, Jakarta, Sabtu (5/11/2020). Gelaran Festival Film Indonesia dapat disaksikan melalui kanal digital streaming YouTube Festival Film Indonesia mulai pukul 19.00 WIB.

Mengangkat tema Satu Hari Satu Kebaikan, ajang Festival Film Indonesia tahun ini telah memilih film-film Indonesia yang tayang sepanjang periode 1 Oktober 2019 hingga 30 September 2020, melalui bioskop, pemutaran terbatas, screening khusus undangan, peserta seleksi festival film dalam negeri, atau pun tayang perdana di platform streaming (OTT) yang bisa diakses oleh publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sejumlah film yang terpilih usai melalui proses seleksi dan kurasi yang dilakukan komite Festival Film Indonesia dipimpin oleh Nia Dinata bersama tujuh kurator yang terdiri dari pekerja film, akademisi dan jurnalis. Film-film tersebut memiliki latar belakang cerita yang beragam juga genre.

"Film-film yang terseleksi ada perspektif keberagaman, Bhinneka Tunggal Ika. Apa yang terjadi secara sosial di Amerika pasti mempengaruhi seperti Black Lives Matter, artinya kita sebagai manusia harus menghormati manusia tidak dari warna kulit, latar belakang, agama dan etnisitasnya. Keberagaman yang kita pertajam maksudnya adalah seperti itu. Film-film yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang setara akan kami pilih," ujar Nia Dinata selaku ketua juri seleksi dan kurasi film Festival Film Indonesia 2020 dalam pernyataan resmi seperti diterima detikcom.

ADVERTISEMENT

detikcom merangkum beberapa film terpilih tahun ini yang masuk dalam nominasi Film Panjang Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2020. Ada 6 film terpilih yang kisahnya dikemas, dinilai sesuai dengan sejumlah kriteria yang disampaikan Nia Dinata di atas. Daftar film-film tersebut dapat disimak di halaman berikutnya.

1. Hiruk-Pikuk si Alkisah / The Science of Fictions

Hiruk Pikuk Si Alkisah memiliki latar cerita menarik. Bercerita tentang sosok bernama Siman, seorang pemuda di pelosok Yogyakarta yang melihat pengambilan gambar pendaratan manusia di bulan oleh kru asing di pantai Parangtritis di tahun 1960-an.

Siman ketahuan, ia ditangkap dan dipotong lidahnya. Setelah itu hidup Siman bergerak lambat seperti astronot di ruang angkasa. Penduduk desa menganggap Siman gila, karena Siman membangun bangunan mirip roket di belakang rumahnya.

Sutradara Yosep Anggi Noen berhasil terpilih masuk kompetisi utama Locarno Film Festival 2019. Film ini berhasil memenangkan Special Mention Award di ajang festival tersebut. Film ini juga berkesempatan tayang di Busan International Film Festival.

The Science of Fictions adalah film panjang ketiga dari Yosep Anggi Noen. Para pemain dari film ini di antaranya aktor teater Gunawan Maryanto, Asmara Abigail, dan Lukman Sardi.

[Gambas:Youtube]

2. Humba Dreams

Humba Dreams bercerita tentang Martin (J.S Khairen), Ia harus pulang ke kampung halamannya di Sumba untuk menyelesaikan urusan warisan yang ditinggal oleh sang ayah.

Datang dari Jakarta, kampung halamannya yang memiliki situasi berbeda dengan segala keterbatasan menjadi hal baru yang dihadapi Martin. Di satu sisi, dirinya dihadapkan pada permintaan keluarga dan sang ibu untuk mengungkap maksud warisan yang ditinggal sang ayah berupa gulungan film 16mm.

Dalam pencariannya, ia bertemu dan terpikat pada seorang perempuan bernama Ana (Ully Triani). Martin sekaligus menemukan jawaban dari kegelisahannya.

Film Humba Dreams karya Riri Riza tayang di Netflix. Film ini memenangkan CJ Entertainment Awards Asian Project Market, Busan, Korea Selatan di tahun 2017.

Humba Dreams pertama kali ditayangkan di layar lebar untuk World Premiere di Shanghai International Film Festival pada Juni 2019.

Film itu diputar di kota-kota besar Indonesia bersama komunitas-komunitas film, seperti Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), Japanese Film Festival, dan Kineforum, serta menjadi bagian dari ARTJOG 2019, perhelatan seni kontemporer terbesar di Indonesia.

[Gambas:Youtube]

Film ini mengisahkan cerita tentang Rara (diperankan Jessica Mila) yang terlahir dengan gen gemuk dan kulit sawo matang, warisan sang ayah. Sementara, adiknya Lulu (Yasmin Napper) mengikuti gen ibu mereka, Debby (Karina Suwandi) yang merupakan mantan peragawati tahun 1990-an.

Untuk proses produksi, Jessica Mila pun dituntut menaikkan berat badan sebanyak 10 kilogram dalam jangka waktu sebulan. Lewat perannya, Jessica Mila juga berhasil masuk dalam nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI tahun ini.

[Gambas:Youtube]

Film Mudik dirilis di Mola TV mulai 28 Agustus 2020. Filmnya berkisah tentang sepasang suami-istri, Firman dan Aida. Keduanya memiliki masalah dalam rumah tangga mereka. Perjalanan pulang kampung di momen hari Raya yang mereka lakukan lantas mengalami insiden yang membuat hubungan mereka diuji.

Peristiwa itu membuat salah satu dari mereka mengambil keputusan berani mempertaruhkan nasib rumah tangga yang lama mereka bina selama ini.

Film Mudik dibintangi oleh Ibnu Jamil dan Putri Ayudya. Keduanya berperan sebagai Firman dan Aida dalam film dan cerita yang ditulis naskahnya oleh sutradara Adriyanto Dewo. Film Mudik juga diproduseri Sheila Timothy.

[Gambas:Youtube]

5. Perempuan Tanah Jahanam

Perempuan Tanah Jahanam mengisahkan dua sahabat, Maya dan Dini, berjuang bertahan hidup di kota. Setelah lolos dari upaya pembunuhan, Maya mengetahui bahwa ia mewarisi sebuah rumah di desa tempat asalnya.

Maya pun kembali ke desa tersebut bersama dengan Dini. Sesampainya di desa, ia menemukan sebuah rumah besar yang kosong sekaligus sejumlah kenyataan mengerikan tentang masa lalunya.

Film Perempuan Tanah Jahanam merupakan film kedua Joko Anwar yang rilis tahun ini setelah Gundala. Joko mengatakan film ini merupakan proyek paling personal yang ia garap karena ceritanya yang tentang keluarga.

Bahkan ia telah mulai menulis naskah untuk Perempuan Tanah Jahanam sejak tahun 2008. Berarti proses pengembangan dan persiapan film ini memakan waktu lebih dari 10 tahun.

Karena proses persiapan yang memakan waktu sangat lama tersebut film ini sempat berganti judul. Sebelum mengusung judul Perempuan Tanah Jahanam, film ini sempat dinamai Impetigore.

Siapa yang tidak kenal aktris legendaris Christine Hakim? Telah malang melintang di dunia perfilman Indonesia selama lebih dari 40 tahun, Perempuan Tanah Jahanam rupanya merupakan film horor pertama yang pernah ia bintangi sepanjang kariernya.

Perjuangan dan kerja keras pebulutangkis legendaris Indonesia Susi Susanti digambarkan dalam sebuah biopik berjudul Susi Susanti: Love All .

Susi Susanti (diperankan Laura Basuki) tumbuh di tanah kelahirannya Tasikmalaya bersama orang tua dan satu orang kakak, Rudy. Ibu Susi merupakan seorang pengusaha bakpau, sementara ayahnya, Rishad Haditono (Iszur Muchtar) adalah mantan atlet PON.

Selain masuk nominasi Film Panjang Terbaik tahun ini, Susi Susanti Love All juga masuk nominasi di sejumlah kategori teknis di antaranya sinematografi.

[Gambas:Youtube]













Simak Video "Video: BPI Kecam Festival Film Indonesia 2025 Seusai Logonya Dicabut"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads