Hal-hal Menarik hingga Sedih di Festival Film Indonesia 2020

Hal-hal Menarik hingga Sedih di Festival Film Indonesia 2020

Tim detikhot - detikHot
Selasa, 01 Des 2020 15:27 WIB
festival film indonesia
Foto: (dok.Festival Film Indonesia)
Jakarta -

Festival film Indonesia rutin terselenggara tiap tahunnya. Tahun ini ajang penghargaan film tersebut akan kembali digelar.

Festival Film Indonesia akan menggelar malam puncak pengumuman pemenang pada 5 Desember 2020. Sebelum sampai ke acara puncak tersebut, ajang ini telah menyeleksi sejumlah film lewat komite seleksi dan penjurian.

Dipimpin oleh Nia Dinata, ada tujuh kurator yang mengkurasi film-film yang dikompetisikan tahun ini. Film-film Indonesia yang terpilih di antaranya adalah film-film yang sudah pernah ditayangkan di Indonesia dalam periode 1 Oktober 2019 - 30 September 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baik tayang reguler di bioskop, pemutaran terbatas,
screening khusus undangan, peserta seleksi festival film dalam negeri atau tayang perdana di platform streaming (OTT) yang bisa diakses oleh publik.

Ada tujuh kurator yang terdiri dari pekerja film, akademisi dan jurnalis. Mereka adalah Nungki Kusumastuti, Prima Rusdi, Hera Diani, Makbul Mubarak, Tam Notosusanto, dan Rangga Wisesa yang melanjutkan tugas sebagai kurator seperti tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Memperkuat nama-nama kurator tersebut, bergabung di tahun ini jurnalis senior Leila S. Chudori.

Selama 3 setengah bulan, para kurator bersama komite seleksi dan penjurian menonton 65 film yang memenuhi persyaratan pendaftaran.

Dalam pernyataan resmi, Nia Dinata mengungkapkan tema Festival Film Indonesia tahun ini di antaranya mengusung keberagaman dari film-film yang terpilih dan lolos seleksi.

"Film-film yang akan terseleksi ada perspektif keberagaman, Bhinneka Tunggal Ika. Apa yang terjadi secara sosial di Amerika pasti mempengaruhi seperti Black Lives Matter, artinya kita sebagai manusia harus menghormati manusia tidak dari warna kulit, latar belakang, agama dan etnisitasnya. Keberagaman yang kita pertajam maksudnya adalah seperti itu. Film-film yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang setara akan kami pilih," tutur Nia Dinata.

Tahun ini, dunia perfilman Tanah Air juga diwarnai duka atas meninggalnya beberapa aktor yang sebelumnya meramaikan dunia film Indonesia. Berikut sejumlah fakta dan hal menarik di balik penyelenggaraan Festival Film Indonesia tahun ini. Simak di halaman berikutnya.

1. Film horor merajai nominasi

Tahun ini, nominasi ajang Festival Film Indonesia didominasi oleh film Perempuan Tanah Jahanam. Film tersebut tercatat masuk dalam 17 nominasi.

Masih terbilang langka, film horor dapat merajai ajang festival film selama ini.

"Iya nggak banyak. Terakhir hanya Pengabdi Setan yang banyak dapat nominasi 13. Ini nominasi Piala Citra terbanyak sepanjang sejarah Indonesia," ungkap Joko Anwar menanggapi perolehan nominasi untuk horor besutannya tersebut.



Perempuan Tanah Jahanam tercatat di nominasi-nominasi kategori teknis hingga utama. Di antaranya menempatkan dua pemerannya dalam nominasi Pemeran Utama Wanita dan Pria Terbaik. Film ini juga bersaing dalam nominasi Film Panjang Terbaik tahun ini. Di nominasi tersebut, Perempuan Tanah Jahanam bersaing dengan lima film lain bergenre drama hingga biopik.

[Gambas:Instagram]

2. Penyelenggaraan di tengah pandemi

Festival Film Indonesia (2020) tetap akan terselenggara meski harus diadakan di tengah situasi pandemi. Komite telah menyiapkan dua skenario penyelenggaraan FFI 2020. Menurut Lukman Sardi selaku Ketua Komite FFI, bila memungkinkan, acara tersebut bisa saja diadakan secara langsung dengan sejumlah protokol kesehatan yang berlaku.

"Kalau ngomong malam nominasi kalau memungkinkan kami akan menjalankannya di satu tempat, semua orang hadir tapi dengan protokol tetap. Kalau pun memang tidak bisa, kami siapkan virtual jadi semua kemungkinan kami siapkan," jelas Lukman Sardi.

3. Almarhum dua aktor masuk nominasi FFI

Dunia perfilman Tanah Air kehilangan sejumlah aktornya sepanjang tahun ini. Di antaranya Ria Irawan dan Ade Firman Hakim.

Keduanya masuk dalam daftar nominasi di kategori sama yakni Pemeran Pendukung Terbaik. Ria Irawan masuk dalam nominasi tersebut lewat film Mekah I'm Coming sementara Ade Firman Hakim diapresiasi lewat perannya di film Ratu Ilmu Hitam.





Simak Video "Video: BPI Kecam Festival Film Indonesia 2025 Seusai Logonya Dicabut"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads