Darren Aronofsky Jawab Kritik Filmnya Eksploitasi Tubuh dan Rasa Sakit

Darren Aronofsky Jawab Kritik Filmnya Eksploitasi Tubuh dan Rasa Sakit

Devy Octafiani - detikHot
Rabu, 25 Nov 2020 11:12 WIB
Darren Aronofsky
Darren Aronofsky dalam acara Mola Living Live / Foto: (dok. Mola TV)
Jakarta -

Tiap sutradara memiliki ciri khas yang kasat atau tidak terlihat dalam karya-karya film mereka. Begitu pula dengan Darren Aronofsky.

Sutradara yang menjadi tamu di acara Mola Living Live di pekan terakhir bulan November ini punya ciri khas yang menempel dalam film-filmnya. Dan ciri khas itu memancing perhatian hingga kritik.

Dimulai dari Black Swan, Aronofsky menampilkan thriller psikologi tentang seorang balerina yang berambisi untuk menjadi bintang. Ia mengabaikan hal-hal di sekitarnya dan berdampak pada upayanya untuk menyakiti diri sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darren Aronofsky juga membawa kisah dalam The Wrestler tentang seorang pegulat profesional yang menua yang, meskipun kesehatannya menurun dan ketenarannya semakin berkurang, terus bergulat dalam upaya untuk mempertahankan kesuksesan masa kejayaannya di tahun 1980-an.

Sementara di 2017, Darren Aronofksy memicu kontroversi lewat karyanya berjudul Mother! sebuah cerita alegori dari kitab Injil. Penggambaran kekerasan dalam film tersebut menjadi sorotan.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Youtube]

Menanggapi sejumlah kritik yang disampaikan kepada film-filmnya, Darren Aronofsky mengatakan hal itu adalah bagian dari penggambaran kenyataan.

"Aku rasa, kita (sebagai sutradara) memiliki tanggung jawab untuk jujur kepada penonton kita," ungkapnya dalam perbincangan secara virtual dengan Tiimo Tjahjanto dan Rayya Makarim di acara Mola Living Live.

Tema tubuh pada manusia diyakini Aronofsky memiliki sejarahnya sendiri-sendiri. Dan hal itu menjadi sesuatu yang dapat diceritakan.

Ia mengandaikan pada adegan seseorang ditembak dan lukanya ditampilkan dengan darah dan luka menganga.

"Aku memang banyak mengeksplor tentang rasa sakit dan berusaha jujur untuk menampilkannya. Sama seperti adegan di mana memperlihatkan seseorang tertembak dengan luka yang mengerikan, aku rasa menampilkan hal seperti itu dapat membuat anak-anak khususnya akhirnya takut untuk menggunakan senjata," ungkap Aronofsky memberikan contoh.

Untuk Black Swan, Darren Aronofsky memiliki latar belakang sebelum ia membuat film tersebut.

"Saudariku adalah seorang balerina, aku sedikit banyak mengetahui tentang balet dan hal-hal yang berhubungan dengan itu semua," tuturnya.

Darren Aronofsky masuk dalam nominasi Oscar lewat film ini dalam nominasi Sutradara Terbaik. Film itu juga membawa Natalie Portman menerima piala Oscar lewat perannya sebagai sang balerina.




(doc/nu2)

Hide Ads