Tapi bukan berarti tak ada kesempatan untuk 'Darkest Hour'. Film yang dibuat dengan ketabahan dan keteguhan hati itu memang menampilkan inspirasi berbeda dengan pasukan tempur yang putus asa, terdampar di Dunkirk karena Operation Dynamo.
'Darkest Hour' mungkin menceritakan kembali salah satu kisah yang paling banyak diceritakan dalam sejarah Inggris. Tapi jangan salah, ini adalah film abad ke-21 yang dibuat dengan kecerdasan, keahlian dan efek spesial yang terus meningkat.
![]() |
Ini memang bukan cerita tentang bagaimana Inggris memenangkan perang, juga bukan biografi atau soal Brexit. Bagaimanapun juga, film ini lebih dekat dengan thriller politik yang asyik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutradara Joe Wright memperlihatkan seni visual dalam film tersebut. Peristiwa yang bergerak cepat dengan kamera bergerak menyusuri jalan-jalan hingga mengikuti Churchill melalui labirin bawah tanah.
![]() |
Momen-momen keterasingan Churchill diperdalam secara visual. Cahaya temaram selalu mengikuti sang Perdana Menteri.
Ada juga yang harus digarisbawahi yaitu keterlibatan istri Churchill, Clemmie yang bermain dengan efisien. Selain itu ada juga seorang sekretaris yang diperankan oleh Lily James.
Baca juga: Ini Nominasi Lengkap Piala Oscar 2018 |
Namun alasan utama film tersebut layak dipertimbangkan adalah kinerja aktor utamanya. Gary Oldman memainkannya bukan dengan prosthetics, makeup atau peniruan identitas. Oldman punya sedikit rival tahun ini.
Dengan keberanian seperti mengisap cerutu untuk efek filmnya, peperangan harusnya bisa dimenangkan!
(nu2/nu2)