Artis Lidya Pratiwi alias Maria Eleanor kini telah dapat menghirup udara bebas setelah tahunan mendekam di bui akibat kasus pembunuhan dan perampokan. Bahkan sempat tersiar kabar jika ia sudah siap untuk kembali masuk ke dunia hiburan.
Rupanya ada beragam kisah di balik kebebasannya. Sempat merasa terpuruk, psikis Lidya Pratiwi rupanya masih membutuhkan dukungan karena mengalami trauma. Untuk ia masih kerap berkonsultasi pada psikolog terkait kondisi mentalnya.
"Masih perlu. Lebih untuk membangkitkan semangat lagi dan meyakinkan diri kondisi di luar itu tidak seseram (dan) tidak seekstrim yang aku bayangkan," ungkap Lidya Pratiwi saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/9/2020) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Karena) masih ada trauma, masih ada beberapa hal yang membuat syok dan takut. Sedikit-sedikit masih ada, makanya bimbingan-bimbingan secara psikis kayak gitu masih diperlukan," lanjut wanita berusia 33 tahun itu.
Meksi telah bebas sejak 2013, namun rupanya ia masih menjalani konseling dengan psikolog kepercayaannya hingga kini.
Selain mencari pertolongan pada ahlinya, Lidya juga meminta dukungan moril pada teman-temannya.
"Masih berjalan. Ada beberapa orang yang percaya dan bisa mempercayai aku juga secara fair. Terus juga teman-teman sekolah, teman-teman lama lah yang deket. Emang di mata mereka aku menghargai mereka, ternyata mereka betul-betul bisa mengenal aku apa adanya," terang dia.
Selepas bebas dari bui, Lidya juga sempat bekerja di bidang hukum karena mendapat pekerjaan dari kenalannya. Dirinya mengakui, ia memang mencoba berbagai bidang pekerjaan untuk bertahan hidup.
"Sempat mencoba beberapa pekerjaan yang kebetulan memang cukup tahu siapa aku dan bisa menerima kondisi aku. Ya sempet nyoba lah," ujar Lidya Pratiwi.
Sedangkan tawaran untuk bekerja di bidang hukum datang karena ia telah menjalani banyak proses hukum selama 14 tahun.
"Di bidang hukum karena berjalannya dari 14 tahun yang lalu kan dalam proses hukum banyak belajar banyak. Jadinya, akhirnya ada tawaran untuk coba berkecimpung di dunia hukum itu. Oke deh, kenapa nggak saya coba," tutur dia.
Kini selain berupaya menyembuhkan trauma dan luka batinnya, ia juga mencoba untuk kembali terjun ke dunia hiburan kembali.
Tawaran untuk masuk ke dunia hiburan sebenarnya telah lama menghampirinya. Namun baru kali ini ia merasa percaya diri dan cukup siap.
"Awal-awal baru pulang sempet ada tawaran iklan produk iklan gitu. Cuma jujur aja dulu-dulu juga masih belum (mau), ya namanya baru selesai masa dari asrama. jadi belum kepikiran, belum punya rasa percaya diri tawaran itu," ucap dia.
"Kalau sudah siap untuk yang mana ya nggak bisa jawab ya. Maksudnya apapun yang diberikan kepercayaan dari teman-teman PH (production house), dari mana mana lah, mudah-mudahan bisa siap apa aja. Tapi secara khusus menyiapkan diri untuk melakukan kerjaannya apa spesifik nggak," kata Lidya lagi.
Seperti diketahui, Lidya Pratiwi pernah terjerat kasus pembunuhan dan perampokan. Korbannya adalah kekasihnya sendiri yang bernama Naek Gonggom Hutagalung. Ia divonis 14 tahun penjara karena diduga terlibat.
Padahal, otak pembunuhan tersebut berasal dari ibu dan pamannya, Vince Yusuf dan Tony Yusuf. Paman Lidya Pratiwi terpaksa melakukan hal itu karena terlilit utang. Mereka ingin menguasai harta Naek Gonggom Hutagalung. Pembunuhan tersebut terjadi pada 2006 di Putri Duyung Cottage, Ancol.
Namun Lidya Pratiwi tidak benar-benar menjalani hukuman selama 14 tahun. Ia hanya menjalani setengahnya. Pada tanggal 29 April 2013, Lidya Pratiwi bebas bersyarat dan 24 November 2018 dinyatakan bebas murni setelah melewati masa percobaannya.
(srs/ass)