'Queer As Folk' adalah acara TV pertama yang membuat nama Charlie Hunnam dikenal. Charlie, yang kala itu berusia 18 tahun, didapuk memerankan karakter utama pertamanya sebagai Nathan Maloney.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2013, Charlie Hunnam semakin dikenal setelah muncul sebagai pemeran utama di 'Pacific Rim'. Karena kesuksesannya tersebut, sang aktor bahkan diminta untuk membintangi film 'Fifty Shades of Grey' sebagai Christian Grey. Namun pada akhirnya, peran tersebut jatuh pada Jamie Dornan.
"Dalam kehidupan, selalu ada keputusan besar yang harus dibuat. Dalam bisnis perfilman pun tak berbeda. Dalam kasus 'Fifty Shades of Grey', proses yang dilakukan terlalu lama dan mencemaskan. Kala itu aku harus memutuskan apa yang paling tepat untukku," ungkap Charlie Hunnam.
Dan pada 2017. Charlie Hunnam kembali mendapatkan peran yang cukup besar. Aktor kelahiran Inggris itu berperan sebagai King Arthur di 'King Arthur: Legend of the Sword', walaupun ternyata ia bukan pilihan pertama.
![]() |
Guy Ritchie, sebagai sutradara, bahkan tak pernah terpikir, King Arthur akan diperankan oleh Charlie Hunnam. Ia awalnya membayangkan sosok yang paling tepat untuk sang raja adalah antara Henry Cavill atau Michael Fassbender.
Namun ternyata, ketampanan dan akting Charlie Hunnam membuat Guy Ritchie berubah pikiran. Charlie pun merasa karakter King Arthur memang sudah ditakdirkan kepadanya.
"Waktu anak-anak, aku menghabiskan waktu di gang belakang sambil bermain pedang-pedangan dan berpura-pura menjadi King Arthur. Jadi aku merasa beruntung karena tiga puluh tahun kemudian, aku dipekerjakan oleh Guy Ritchie sebagai King Arthur. Ia adalah sutradara favoritku," pungkasnya.
Dalam 'King Arthur: Legend of the Sword', Charlie Hunnam tak hanya beradu peran dengan Jude Law hingga Eric Bana. Untuk pertama kalinya, sang aktor bermain dalam satu produksi dengan David Beckham.
Seperti apa ceritanya? Nantikan di artikel Hollywood Hot Profile berikutnya.
(dal/nu2)