Jika pada umumnya datang ke kedai kopi hanya untuk kongko atau ngopi. Lain dengan kedai kopi yang ada di Kota Bandung ini, kalian bisa belajar soal membuat kopi hingga penyajiannya.
Kedai kopi ini bernama Dejima Kohii yang berada di Kantor Perhutani KPH Bandung Selatan, Jalan Cirebon, Kota Bandung.
Sebelum menjadi kedai kopi, ruangan berukuran 6x8 meter itu merupakan gudang kosong yang tidak digunakan.
"Ini sebelumnya gudang kosong, dimanfaatkan menjadi kedai kopi," kata ADM Perhutani KPH Bandung Selatan Tedi Sumarto di Kedai Dejima Kohii, Kamis (25/6/2020).
Meski berdiri di tanah yang sempit, sesuai dengan nama kedai ini, tempatnya mengambil konsep bangunan seperti di Pelabuhan Dejima yang ada di pulau Nagasaki, Jepang.
Tempat ngopi ini, nyaman dan tidak bising karena jauh dari jalan raya. Tak hanya itu, suasananya hening karena masih banyak pohon rimbun di kedai kopi ini.
"Kedai kopi ini sudah ada sejak Bulan Januari, kita bekerjasama dengan pemuda kreatif di Kota Bandung," ungkap Tedi.
![]() |
Tedi berujar, tak hanya digunakan untuk kongko dan ngopi, kedai ini digunakan sebagai sarana untuk belajar mengolah kopi.
"Di sini, anak-anak muda semua, belajar jadi barista, rata-rata mahasiswa," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedai kopi ini, dilengkapi juga dengan mesin roasting kopi. Sehingga, bagi kalian yang datang ke kedai kopi ini bisa melihat proses meroasting kopi.
"Ya kalau mau belajar, biasa aja belajar, nanya-nanya ke barista di sini, jadi bukan ngopi aja, jadi mereka juga tahu gimana proses pembuatan kopi," ucapnya.
Buat kalian yang datang ke kedai ini jangan lupakan tetap menjaga protokol kesehatan ya!
![]() |
Meraup Untung Ditengah Pandemi
Sejak didirikan Bulan Januari lalu, pas pelaksanaan PSBB Bandung Raya kedai Dejima Kohii ini ditutup sementara. Meski demikian, Owner Dejima Kohii Feby Efendi tidak kehabisan akal agar kopi yang diproduksi olehnya bisa dijual.
Akhirnya, Feby melayani pembelian secara online. Tak hanya itu, ia juga menjual kopi susu kemasan 1 liter yang dinamai SKSD.
"Karena kedai tutup, akhirnya kita jual kopi literan," kata Feby.
Menurutnya, sebelum relaksasi ekonomi kedai kopi ini ditutup sementara demi mematuhi imbauan pemerintah.
"Sehari waktu itu sekitar 20-24 botol, kalau sekarang berkurang karena kan kedai udah buka," ucapnya.
"Satu botolnya Rp 80 ribu," pungkasnya.
(tia/tia)