Pandemi COVID-19 membawa dampak bagi berbagai industri kreatif, termasuk seniman-seniman Tanah Air.
Asosiasi Dokumentaris Nusantara dan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud meluncurkan hasil dokumentasi seniman-seniman Tanah Air saat pandemi COVID-19. Dokumentasi itu bernama program Rekam Pandemi.
Program Rekam Pandemi yang dirilis Kemendikbud tersebar ke 32 wilayah di Indonesia. Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid, mengatakan program diikuti oleh 300 anggota dokumentari yang tersebar di 32 wilayah.
"Mereka mendokumentasikan banyaknya perubahan signifikan sosial dan budaya masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi global yang bisa dibilang terbesar dalam waktu satu abad belakangan," ucap Hilmar Farid saat jumpa pers virtual di channel YouTube @budayasaya.
Sepanjang Mei sampai Juli 2020 ada 2.400 menit video pendek yang merekam berbagai tema. Di antaranya bertemakan belajar di rumah, religi dan mitos/mistis, lebaran/coronasiana, usaha mandiri, perubahan perilaku keluarga, gotong royong, kreativitas, dan isu lingkungan dari Aceh sampai ke Papua.
"Hasil akhir dokumentasi bisa menyatukan memori kolektir masyarakat saat pandemi Corona," lanjutnya.
Ketua Asosiasi Dokumentaris Nusantara, Tonny Trimarsanto, mengatakan program Rekam Pandemi mewakili cara tutur audio visual yang sangat Indonesia.
"Persoalan yang sangat lokal, spontan, dan sehari hari sebagai bagian dari perubahan sosial masyarakat di masa Pandemi Covid 19 direkam oleh mereka yang ahli dengan teknologinya," katanya.
Data yang dihimpun dari Kemendikbud dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ada 226.586 seniman dan pekerja kreatif yang terdampak pandemi COVID-19 di seluruh Indonesia.
Sementara data dari Koalisi Seni Indonesia terdapat 204 acara seni yang ditunda atau dibatalkan selama pandemi. Data itu mencakup proses produksi, rilis, dan festival film (24 acara), konser, tur, dan festival musik (107 acara), pameran dan museum seni rupa (20 acara), pertunjukan tari (9 acara), acara sastra (2 acara), serta pentas teater, pantomime, wayang, boneka, dan dongeng (42 acara).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(tia/dar)