Artis Tsania Marwa menceritakan haknya bersama dua anaknya sudah 7 tahun dirampas oleh Atalarik Syah. Bahkan hadiah PS5 untuk sang anak ditolak oleh pihak mantan suaminya.
Sang artis berujar hadiah itu ditolak karena dirinya juga tak memberikan izin pada sang anak untuk membuat paspor. Namun, Atalarik Syah membantah hal tersebut.
Atalarik Syah menolak hadiah PS5 karena dia punya peraturan untuk anaknya. Semua diklaim Atalarik Syah demi kebaikan anak-anaknya.
"Saya bilang gini. Ada peraturan buat anak-anak. Saya kalaupun punya kewajiban sama Tuhan saya. Saya sudah memenuhi kewajiban saya, sampai terjadi eksekusi anak di rumah dan saya tidak melakukan apa-apa. Selebihnya saya seorang bapak ingin menjaga anugerah anak-anak maunya di saya, salah saya? Saya beberapa kali tinggal anak-anak," kata Atalarik Syah ditemui di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, kemarin.
"Ini semua demi kepentingan anak. Jadi saya apa pun yang saya putuskan untuk anak saya harus sortir, apalagi mainan. Saya nggak mau anak saya punya gim karena belajarnya masih belum bagus," tegasnya.
Menurut Atalarik Syah, masih belum pas PS5 diberikan untuk anaknya. Di situ, Atalarik Syah mengaku memberikan pengertian kepada anaknya ketimbang PS5 lebih baik umrah.
"Dikasih hadiah sama sepupunya, dia happy sekali. Dilarang datang karena ultah PS5, untuk apa? Saya nggak mau keluarga kami dihina lagi. Saya bilang sama anak, 'Bilang sama Umi yang paling indah pemberian itu biar Abang bisa umrah'. Kan selama ini hadiah walaupun kelas warung saya nggak jadi soal dan itu semua disimpan," ucapnya.
"Anak-anak cuma terima hadiah yang menempel di badan. Memang pernah anak dikasih liontin? Saya yang beliin semua. Kalau memang sayang anak, belikan kalung yang indah, pelit amat. Nggak dibuang, nggak bakal dijual, haram! Saya tahu," tutur Atalarik Syah.
Atalarik Syah berujar memberikan pesan untuk semua orang tua, sudah jadi tugas orang tua untuk menjaga nama baik anak. Atalarik mengungkapkan jangan justru orang tua yang merusak nama baik anak.
"Satu yang saya ingatkan, pesan buat orang tua di Indonesia. Anak-anak punya hak, punya imej baik. Siapa yang merusak imej baik ini, siapa yang selalu bikin upload foto dan di atas foto anak saya itu dibuka ujaran kebencian. Meski tidak pakai foto katanya, saya cuma nanya ada foto anak saya nggak? Nggak, good. Cuma itu concern saya di KPAI dan jadi bahan saya waktu pembelaan saya perebutan hak asuh anak di pengadilan," bebernya.
"Apa pantas seorang ibu bertitle psikolog anak masukin foto, saya punya file ya ngomong gini, di foto anak saya membangun ujaran kebencian yang menghina bapaknya. Jadi saya kecewa banget," tegas Atalarik Syah.
Simak Video "Video Top 5: Penembakan Influencer Meksiko hingga Rumah Atalarik Dieksekusi"
(pus/mau)