Aktris Priyanka Chopra dikenal memiliki wajah yang cantik menawan, tak heran jika banyak orang jatuh hati padanya. Tentunya ada banyak kisah menarik di masa remaja khususnya urusan percintaan.
Siapa sangka jika wanita berusia 40 tahun itu cukup nakal saat remaja hingga membuat ayahnya geram. Ada sebuah kejadian yang ia ingat di mana salah satu kekasihnya nekat menghampiri ke kamarnya melalui balkon. Saat itu pria tersebut tak sendiri, melainkan ditemani oleh rekan-rekannya.
"Salah satu dari mereka melompat ke balkon ku pada malam hari, aku melihatnya dan berteriak karena terkejut. Ayahku pun datang dan (pria) itu pergi," tuturnya dilansir dari DailyMail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini pun membuat ayahnya marah besar dan membuat teralis besi di jendela Priyanka untuk mencegah ia keluar atau pun orang lain masuk. Tak hanya itu saja, pakaian-pakaian seksi milik putrinya pun disita dan ia hanya diizinkan mengenakan busana khas India.
"Pada esok harinya, ayahku pun marah,'Kau harus tahu aturan. Semua celana jeansmu disita, kau akan memakai baju india saja," kenangnya.
Dalam memoir miliknya yang bertajuk Unfinished, istri Nick Jonas itu menceritakan pengalaman buruknya saat mendapatkan tindakan rasis dan bully saat bersekolah di Amerika Serikat.
![]() |
Kala itu ia berusia 15 tahun dan duduk di bangku SMA. Saking parahnya ia sampai menolak untuk melanjutkan sekolah dan memutuskan kembali ke India.
"Saya menganggapnya sangat pribadi. Jauh di lubuk hati, itu mulai menggerogoti Anda," kata aktris berusia 38 tahun itu dalam wawancara eksklusif bersama PEOPLE.
"Saya seperti berlindung di sebuah cangkang. Saya seperti, 'Jangan lihat saya. Saya hanya ingin tidak terlihat.' Kepercayaan diri saya dilucuti. Saya selalu menganggap diri saya orang yang percaya diri, tetapi saya sangat tidak yakin di mana saya berdiri, tentang siapa saya," lanjutnya.
Priyanka Chopra pindah ke Amerika saat berusia 12 tahun dan ternyata negara tersebut tak memberikan kesan yang baik di masa remajanya itu.
Ia selalu diteriaki oleh rekan-rekan sekolahnya dan diusir serta diejek karena warna kulit dan negara asalnya itu. Tindakan itu selalu diterimanya setiap hari dan awalnya ia pun acuh namun lama kelamaan Priyanka tak sanggup lagi menahannya dan memilih untuk melaporkan ke pihak sekolah.
Sayangnya tak ada bantuan apa-apa dari pihak guru hingga membuatnya frustrasi. Ia pun menelepon kedua orang tuanya seraya menangis dan memohon untuk kembali ke India.
(ass/dar)