Kata Ustaz: Sambung Silaturahmi Agar Masuk Surga

Kata Ustaz: Sambung Silaturahmi Agar Masuk Surga

Tim detikcom - detikHot
Jumat, 21 Apr 2023 18:51 WIB
Kata Ustaz
(Foto: dok. YouTube BKN PDI Perjuangan) Muhammad Yusron Shidqi.
Jakarta -

Menyambung tali silaturahmi antara manusia merupakan salah satu usaha kita untuk bisa lebih dekat dengan Allah. Kata ustaz, hal ini juga bisa membawa kita selangkah lebih dekat dengan surga.

Menyambung silaturahmi atau hubungan kekerabatan antara manusia merupakan satu syarat agar manusia sebagai hamba Allah bisa terhubung dengan-Nya. Demikian seperti dijelaskan oleh Muhammad Yusron Shidqi, pengasuh pesantren mahasiswa Al-Hikam, Depok, Jawa barat, dalam sebuah tausiyahnya.

"Kita kalau mau nyambung atau terhubung dengan Allah, harus terhubung dulu dengan manusia. Karena gimana kita mau berhubungan sama Allah yang tidak kelihatan kalau kita tidak bisa menyambung hubungan dengan manusia yang kelihatan. Tapi dalam proses menyambungkan (silaturahmi) itu harus legowo," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa seorang muslim tidak akan masuk surga apabila dia memutuskan tali silaturahmi.

Rasulullah SAW juga pernah berpesan soal silaturahmi yang bisa memperpanjang rezeki. Namun tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk bisa mendapatkan keberkahan dan pahala dari silaturahmi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Nabi bilang siapa yang menyambung silaturahmi akan dimudahkan rezekinya. Tapi ada catatannya. Silaturahmi yang nyambung rezeki itu tergantung komunitas, tergantung sosial yang kita ikuti. Karena ada juga silaturahmi yang memperpendek umur. Ada yang silaturahmi yang memperpendek rezeki juga ada. Contoh misalnya silaturahmi orang yang suka taruhan, ini kan mengurangi rezeki. Lalu ada silaturahmi geng tawuran, ini juga memperpendek umur. Jadi tidak semua silaturahmi itu memperpanjang umur dan rezeki, makanya harus pilih-pilih kawan," lanjut Yusron.

Silaturahmi bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia dalam perannya sebagai makhluk sosial. Hal ini karena tidak segala sesuatu bisa diselesaikan seseorang dengan mandiri. Ada kalanya dia membutuhkan manusia lain untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang dia miliki.

Di sinilah silaturahmi dibutuhkan dan harus dipelihara. Kewajiban untuk memelihara silaturahmi pada hakikatnya karena umat manusia semua sama-sama berasal dari rahim Hawa. Semua manusia di bumi merupakan anak-cucu Nabi Adam, sehingga kita pun diminta untuk menjaga kerukunan.

"Silaturahmi itu disambung karena kita ini tidak bisa melakukan sesuatu sendirian. Namanya orang punya kerjaan macam-macam, aslinya saling bantu satu sama lain. Saya misalnya guru di Madrasah, nggak bisa bikin rumah dan harus minta tolong arsitek. Arsitek tidak bisa mengajari anaknya, dia titip sama saya yang profesinya guru. Jadi saya bisa tidur nyenyak, kiyai bisa ngajar, karena arsitek bikin rumahnya baik. Kemudian ada ustaz bisa ngajar tenang misalnya ya mungkin dia dijaga sama orang lain, sama satpam."

"Makanya kita butuh silaturahmi karena kebutuhan kita tidak bisa dipenuhi sendiri. Kita saling tolong menolong. Kalau kita nggak bisa menyelesaikan masalah atau konflik, biasanya kita cari mediator atau orang ketiga yang bisa membantu menyelesaikan masalah," tutup Yusron ketika mengisi acara inspirasi buka di BKN PDI Perjuangan, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

(aay/mau)

Hide Ads