Kata Ustaz: Jangan Bangga Pernah Lakukan Dosa di Masa Lalu

Kata Ustaz: Jangan Bangga Pernah Lakukan Dosa di Masa Lalu

Tim detikcom - detikHot
Selasa, 13 Des 2022 06:00 WIB
Ustaz Maulana
Ustaz Maulana mengingatkan jangan pernah bangga pernah melakukan dosa di masa lalu. Foto: dok. Capture Islam Itu Indah
Jakarta -

Cerita masa lalu yang kelam lebih melekat ketimbang kisah yang baik-baik. Kadang kala masa lalu yang penuh dengan dosa sering muncul dan menggoda manusia untuk kembali melakukannya.

Mengingat hal-hal buruk, dosa masa lalu, justru bisa membuat seseorang ingin kembali melakukan lagi. Kata Ustaz kali ini mewanti-wanti agar hal itu tak terjadi.

Mengambil nasihat dari Ustaz Maulana dalam Islam Itu Indah, Allah SWT sudah menutupi dosa hamba-hambanya. Jangan sampai manusia itu sendiri yang membuka dosa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:

Bagaimana cara melepaskan kenangan masa lalu, dalam hal ini maksiat, dosa, kemudian kita teringat untuk kembali lagi mengulangi? Hati-hati, untuk menghindarinya maka yang dilakukan adalah bertobat.

ADVERTISEMENT

Bertobat itu bagaimana kita mudah-mudahan menjadikan dosa-dosa itu tidak terulang lagi, dengan berjanji meninggalkan, kemudian mengganti dengan kebaikan. Makanya ada kata hijrah dari buruk menjadi baik.

Maka dari sini kita bisa belajar, Allah itu mengampuni hambanya selama dosa itu tidak diulangi lagi. Allah mengampuni hambanya dengan cara menyembunyikan jangan pernah menceritakan, apalagi mengungkit, apalagi bangga dengan dosa masa lalu. Saya dulu pernah ini, saya dulu pernah itu, bukankah Allah sudah menutupinya? Kenapa engkau buka lagi?

Dengan adanya sifat lupa itu bagian dari Allah cinta pada hambanya. Lupa itu ada hikmahnya. Untungnya kita ada lupa, kalau tidak stres kita mengingat sesuatu. Berdosa, timbul deg-degan, itu bentuk reaksi kita mendeteksi ini adalah maksiat, berdosa, takut.

Makanya dikatakan dosa itu bagaikan ekor, ekor itu bagaimana orang berusaha cara menyembunyikannya. Dalam hal ini pertama bertobat. Bertobat itu isinya tiga, berjanji ada komitmen, kemudian meninggalkan, kemudian mengganti dengan kebaikan. Kemudian bersabarlah dalam tiga tahap sabar itu adalah sebelum, ketika, dan sesudah. Sebelum dengan mempersiapkan, ketika melakukannya dengan kesabaran, dan ending-nya bersabar. Jadi pembelajaran sebenarnya.

Paling terpenting bungkus rangkaian itu dengan baik sangka, ada sugesti, trauma. Efek dari berbuat dosa ada perasaan bersalah, ketakutan. Itu hati-hati. Di sini kita harus banyak belajar, saat kita sudah melakukan dosa betapa sayangnya Allah SWT. Kebayang nggak kalau setiap orang melakukan dosa ada titik hitam di wajah, malulah kita. Untungnya Allah menyembunyikan.

Sebagaimana Nabi Adam AS mengatakan betapa bersyukurnya umat Nabi Muhammad SAW, betapa hebatnya umat Nabi Muhammad SAW, berbuat dosa ditunggu masuk surga. Saya berbuat dosa diusir dari surga.

Yakinlah Allah itu sayang sama kita, lebih besar rida Allah, kasih sayang Allah, daripada kemurkaannya.




(pus/wes)

Hide Ads