Perselingkuhan sesungguhnya adalah perbuatan keji. Berani selingkuh, itu artinya pria tersebut mengkhianati ibunya sendiri.
Kata Ustaz mengambil nasihat dari Ustaz Syam Elmarusy dalam Islam Itu Indah. Dia mengatakan Nabi Muhammad SAW punya cara sangat santun ketika ada seorang pemuda datang dan meminta izin untuk berzina.
Para pria harus ingat, perempuan yang dijadikan selingkuhan kelak menjadi seorang ibu dari anak-anaknya. Apabila hal itu dibalik, ibumulah yang pernah dijadikan selingkuhan, tentu sebagai anak tidak akan rela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Syam Elmarusy:
Semoga Allah SWT menghindari kita segala bentuk pengkhianatan. Karena ini salah satu yang diancam Baginda Nabi Muhammad SAW. Bahwasannya para pengkhianat nanti di hari kiamat akan membawa benderanya masing-masing tertuliskan apa yang dia khianati di dunia dan dia akan mengangkatnya tinggi-tinggi.
Jadi orangnya tenggelam tak terlihat, tapi benderanya akan terlihat bahwa dia adalah seorang pengkhianat. Dia telah mengkhianati pasangannya, dia adalah seorang yang mengkhianati orang tuanya, dia adalah seorang yang mengkhianati pemimpinnya, dia adalah seorang pemimpin yang mengkhianati rakyatnya. Mereka akan mengangkat tinggi-tinggi maka semua orang akan tahu apa yang dia khianati. HR Muslim. Naudzubillahminzalik.
Kemudian kalau dikatakan orang yang berselingkuh ini mengkhianati ibundanya sendiri? Maka para sahabat di masa Baginda Nabi Muhammad SAW kecemburuannya sangat tinggi. Kecemburuannya terhadap agama.
Ketika ada seorang pemuda datang kepada Baginda Rasulullah SAW. 'Ya Rasulullah izinkan saya berzina.' Ini para sahabat lagi pada panas-panasnya belajar agama, turun ayat tentang zina:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
Ayat Al Quran dipelajari para sahabat tentang zina, tiba-tiba datang pemuda minta diizinkan berzina. Apa kata sahabat? Semua sahabat geram, mau memukuli pemuda.
Tapi sikap Rasulullah sangat santun, dirangkul pemuda ini dengan mengatakan:
"Sebelum engkau aku izinkan berzina. Apakah engkau kenal wanita itu? Kira-kira wanita itu akan menjadi seorang ibu? Sekarang kalau dibalik ibumu pernah berzina apakah engkau Rela?"
"Nggak Rasulullah aku tidak akan rela ibuku seorang pezina."
"Kalau misalnya bukan ibumu deh, saudari perempuanmu yang berzina apakah engaku rela?"
"Saya tidak rela ya Rasulullah."
"Jangankan saudari perempuanmu, apakah engkau rela anak perempuanmu berzina?"
"Tidak ya Rasulullah."
"Apakah engkau rela ibumu dizinai orang?"
"Tidak ya Rasulullah, aku tidak rela."
"Begitu pula perempuan yang ingin engkau zinai. Dia akan menjadi ibu dari anak-anaknya, dia adalah saudari perempuan dari saudara laki-lakinya. Dia seorang putri ayahnya."
Pemuda yang minta izin berzina mengurungkan niatnya. Harus digarisbawahi, seorang yang melakukan perselingkuhan sama saja dia mengkhianati ibunya sendiri. Sebagaimana Baginda Nabi Muhammad SAW mengingatkan, 'Jikalau engkau menzinai seorang wanita bukankah dia seorang ibu dari anak-anaknya kelak.'
Maka subhanallah, cara Nabi mengingatkan laki-laki agar jangan lakukan perselingkuhan karena dia mengajak bicara baik-baik. Laki-laki tadi tersadar itu (perselingkuhan) itu adalah perbuatan keji. Seandainya tidak keji saya rela ibuku begitu.
(pus/wes)