Pangeran Harry Terancam Diasingkan Raja Charles

Pangeran Harry Terancam Diasingkan Raja Charles

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 28 Sep 2022 07:05 WIB
LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 19: (L-R) William, Prince of Wales, King Charles III, Anne, Princess Royal and Prince Harry, Duke of Sussex arrive for the State Funeral of Queen Elizabeth II at Westminster Abbey on September 19, 2022 in London, England.  Elizabeth Alexandra Mary Windsor was born in Bruton Street, Mayfair, London on 21 April 1926. She married Prince Philip in 1947 and ascended the throne of the United Kingdom and Commonwealth on 6 February 1952 after the death of her Father, King George VI. Queen Elizabeth II died at Balmoral Castle in Scotland on September 8, 2022, and is succeeded by her eldest son, King Charles III. (Photo by Samir Hussein/WireImage)
Pangeran Harry. Foto: Samir Hussein/WireImage/Samir Hussein
Jakarta -

Pangeran Harry memilih untuk tinggal di Amerika Serikat setelah menikah dengan Meghan Markle. Keduanya juga memutuskan mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan.

Beredar rumor Raja Charles III berencana mengasingkan Pangeran Harry secara permanen. Menurut salah satu sahabat sang raja, kerajaan berniat mengulang sejarah Edward VIII dan Wallis Simpson yang turun takhta demi cinta.

"Keluarga kerajaan menangani krisis turun takhta dengan mengasingkan Edward. Artinya, Edward dan Wallis dilihat sebagai sosok yang tidak penting, sesat, tidak setia, dan bahkan berbahaya bagi hampir seluruh rakyat Inggris," ungkapnya seperti dikutip dari The Daily Beast.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal yang sama sebenarnya sudah terjadi dengan Harry dan Meghan, yang mungkin akan terjadi beberapa tahun ke depan di bawah pemerintahan Raja Charles. Dan tentu saja anak kedua yang bandel bukan ancaman eksistensial bagi struktur monarki daripada raja yang bandel," lanjutnya.

Edward VIII diketahui adalah kakak laki-laki Raja George VI yang merupakan ayah Ratu Elizabeth II. George menjadi raja karena Edward memilih turun takhta demi sang kekasih, Wallis Simpson.

ADVERTISEMENT

Itulah kenapa Ratu Elizabeth II mendapatkan sebutan sebagai 'ratu yang tak direncanakan bertakhta'. Karena kalau Edward tidak turun takhta, George tidak akan pernah menjadi raja.

Setelah memutuskan mundur, Edward VIII sempat tinggal di Prancis. Aksesnya ke Inggris pun dibatasi.

Sementara mantan staf Istana Buckingham menyebut ada kode tertentu dalam pernyataan aksesi Raja Charles III. Dalam pernyataannya, ia mendorong Meghan dan Harry untuk 'terus membangun kehidupan mereka di luar negeri'.

Raja Charles dipercaya meminta keduanya untuk tidak mengganggu pemerintahannya dengan tidak sering bepergian ke Inggris.

"Harry dan Meghan tetap akan mendapatkan undangan untuk menghadiri acara penobatan. Tapi mungkin mereka tidak akan duduk di kursi depan dan duduk bersama Beatrice dan Eugenie, seperti saat di pemakaman," ujarnya.

"Charles adalah sosok yang kejam kalau bicara soal melindungi mahkotanya. Artinya, ia harus menjaga Harry dan Meghan sejauh mungkin dari pusat gravitasi," pungkasnya.

Lihat juga video 'Alasan Dipecatnya 100 Staf Raja Charles III':

[Gambas:Video 20detik]



(dal/tia)

Hide Ads