Kata Ustaz: Yakin Benar? Ada 6 yang Wajib Dilakukan saat Wudhu

Kata Ustaz: Yakin Benar? Ada 6 yang Wajib Dilakukan saat Wudhu

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 14 Sep 2022 06:32 WIB
Ilustrasi wudhu
Tata cara wudhu. Foto: Getty Images/iStockphoto/Aryo Hadi
Jakarta -

Video Nagita Slavina wudhu heboh jadi pembicaraan. Netizen menilai banyak kekeliruan saat istri Raffi Ahmad itu berwudhu.

Netizen menilai Nagita Slavina dinilai tidak melakukan wudhu dengan baik dan benar. Apakah tuduhan itu benar adanya?

Kata Ustaz kali ini mengambil penjelasan Habib Muhammad bin Syahab dan Ustaz Syam Elmarusy dalam tata cara wudhu. Ternyata ada enam yang wajib dilakukan dalam wudhu dan di luar dari enam itu adalah sunnah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut penjelasan lengkap dan tata cara melakukannya.

Habib Muhammad bin Syahab menjelaskan:

ADVERTISEMENT

Wudhu ini wasilah, jembatan untuk kita melakukan salat. Jadi anggota wudhu, wudhu yang wajib kita lakukan, di luar ini sunnah. Yang wajib ada enam. Empat diambil dari pada Al Quran, dua diambil dari pada sunnah Nabi.

Dari Al Quran, maka cucilah kalian punya muka, bukan mengusap, itu yang pertama. Kemudian mencuci tangan, bukan mengusap tangan dari ujung tangan sampai sikut.

Mengusap kepala, kepala diusap bukan dicuci. Maka selanjutnya Allah katakan tidak mengikuti kepala. Cucilah kau punya kaki, kaki dicuci bukan diusap. Yang diusap hanya kepala.

Yang dua dari apa yang dilakukan dari Rasulullah, pertama niat. Kedua, tertib.

Jadi anggota wudhu yang wajib dilakukan ada enam, susunannya yang pertama niat, kedua mencuci muka, ketiga mencuci tangan sampai dengan sikutnya, yang keempat mengusap kepala, kelima mencuci kaki sampai mata kaki, keenam tertib. tertibnya itu jangan cuci muka dulu baru niat dulu.

Tata cara niat bagaimana, yang wajib itu di dalam hati dan yang sunnah itu diucapkan. Niatnya dalam Imam Syafi'i di sunnahkan melafazkan, dilihat dulu ada kamar mandi tempat buang air besarnya nggak. Kalau ada kamar mandi buat buang air besarnya maka makruh kita melafazkan, jadi langsung aja dalam hati.

Di halaman selanjutnya ada tata cara gerakan wudhu.

1. Mencuci Wajah dan Niat

Penjelasan Ustaz Syam Elmarusy, ulama kita berkata wajah itu dari awal tumbuhnya rambut (di kening) sampai dagunya. Kalau yang punya jenggot harus basah kulitnya. Kalau dia jenggotnya panjang dan tak terlihat kulitnya maka diusap jenggotnya. Lebarnya mana wajah? Dari teliga kanan dan kiri.

Penting sudah ada air tergenang di telapak tangannya. Jangan ambil air hanya basah langsung ke muka. Ingat hitungannya awal tumbuh rambut dan kanan ke kiri telinga. Kalau ada yang melebihkannya itu lebih baik.

Habib Muhammad bin Syahab menambahkan, pas air nempel kepala, langsung niat. Jadi harus berbarengan.

2. Mengusap Kepala

Habib Muhammad bin Syahab menjelaskan, cara mengusap kepala, jempolnya (di kiri dan kanan jidat diusap ke belakang) Kalau rambut pendek bisa dibolak-balik (depan dan belakang). Kalau rambutnya panjang (ke belakang saja).

Kalau telinga (telunjuk di daun telinga bagian dalam) ikuti alur telinganya. Telinga sunnah, tidak mengusap telinga tetap sah.

3. Mencuci Tangan

Habib Muhammad bin Syahab memberikan penjelasan, jadi cara mencuci tangan dilihat, air pertama bagusnya wudhu itu menghadap kiblat, sunnahnya kalau memungkinkan. Air ini tergantung, bisa kita minta tolong pakai botol air sama orang.

Menurut Imam Ramli dalam mazhab Syafi'i kalau ada orang wudhu dengan bantuan ledeng (keran) atau dibantu sama orang (yang memegangi botol isi air) itu dimulai dari sikut (ke telapak tangan dan sela-sela jari). Itu menurut Imam Ramli. Itu kalau airnya ditolong sama orang. Tapi kalau airnya diambil dari bak itu mulainya dari sini (sela-sela jari dan telapak tangan ke sikut).

Kesalahan orang berwudhu dia tidak sampai sikut. Kalau tidak sampai sikut itu, tidak sah. Apabila kita pakai cincin maka cincinnya digoyangkan saja agar masuk air, kalau kencang dan tidak bisa masuk air maka wajib dibuka.

4. Mencuci Kaki

Ustaz Syam Elmarusy menjelaskan, mencuci kaki dimulai dari kaki kanan. Kaki itu sampai mata kakinya. Dicuci disunnahkan menggosok semuanya dari jempol kaki dan memakai kelingking di sela-selanya. Di awali dari sela-selanya. Ujung-ujung jempolnya, kakinya.

Ada orang yang mencuci kaki cuma dikenakan ke air mengalir (tanpa dicuci) yang penting dia yakin rata. Karena yang mewajibkan menggosok mazhab Mailiki. Cuma kalau kayak gini saja (kaki tidak diusap dan digosok) rasanya tidak afdol kan mau bertemu Allah SWT. Harus terkena mata kakinya.


Hide Ads