Aspirasi Komunitas Cosplayer Didengar, Scream or Dance Digelar Oktober

Aspirasi Komunitas Cosplayer Didengar, Scream or Dance Digelar Oktober

prih prawesti febriani - detikHot
Selasa, 30 Agu 2022 14:47 WIB
cosplay
Foto: ist.
Jakarta -

Daffa Leonard Davincent selaku Ketua Panitia Pelaksana Scream or Dance, akhirnya memberikan aspirasi dari komunitas cosplay untuk menumpahkan ekspresi sambil berteriak dan menari.

Untuk itu, acara Scream or Dance bakal digelar pada Oktober 2022.

"Saya siap mengajak para cosplayer untuk bisa meramaikan acara Scream or Dance di Jakarta pada 28 dan 29 Oktober 2022," beber Daffa melalui keterangan rilisnya yang diterima detikcom, Selasa (30/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana, cosplayer bisa mendengarkan musik. Saya berharap, teman-teman cosplayer dan penggemar kostum datang berkumpul agar bebas menuangkan ekspresi. Serta, memberikan apresiasi terhadap aktivitas dan antusiasme kalian," ungkap Daffa lagi.

ADVERTISEMENT

"Saya berharap ajakan ini bisa berbuah baik untuk teman-teman yang ingin bebas berekspresi dalam acara Scream or Dance," jelas Daffa.

Dengan adanya keputusan ini, Daffa sangat berharap para cosplayer bisa menjaga etika, perilaku dan norma-norma sosial selama acara Scream or Dance digelar.

"Kami sudah siap memfasilitasi. Tapi, kami juga berharap acara Scream or Dance nanti berjalan aman, lancar dan tertib. Nama baik Scream or Dance dan cosplayer harus dijaga," tutur Daffa.

Sebelumnya Komunitas Suara Hati Cosplayer pernah menyampaikan apa yang menjadi kegelisahannya. Mereka ingin berekspresi sesuai dengan isi hati yang dapat diterima masyarakat Indonesia.

"Komunitas cosplay berharap bisa mendapat tempat atau lokasi untuk mengekspresikan diri. Tentunya, mereka juga dapat membawa diri dan tetap memperhatikan norma-norma yang ada di Indonesia," tutur Monta salah satu cosplay.

Sebelumnya, Komunitas Cosplayer pernah mengeluarkan ekspresi mereka di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Hal tersebut terjadi pada Jumat (26/8) dan Sabtu (27/8). Ada beberapa titik yang disambangi Komunitas ini untuk menyuarakan aspirasinya. Di antara lainnya adalah MH Thamrin, Cipete, dan Lebak Bulus.

Dalam aksi tersebut, komunitas tersebut membawa poster dengan tagar #screamordance. Mereka juga mengajak para cosplayer untuk
bersatu tetap berekspresi dan menjunjung etika dan norma-norma sosial di masyarakat.

"Jadi sebenarnya kalau di Indonesia sendiri, gue merasa keresahan cosplayer itu karena komunitas kita dipandang sebelah mata. Maksudnya, seperti main-main dan menjurus ke arah menampilkan tubuh seksi saja. Padahal, cosplaying is more than that. Tapi, beruntung circle cosplayers gue nggak begitu sih. Kita yang normal-normal saja," ujar Monta.




(wes/dar)

Hide Ads