Dituding Tilap Uang Arisan Rp 742 Juta, Krisna Mukti Ceritakan Duduk Perkaranya

Dituding Tilap Uang Arisan Rp 742 Juta, Krisna Mukti Ceritakan Duduk Perkaranya

Hanif Hawari - detikHot
Rabu, 08 Jun 2022 17:14 WIB
Krisna Mukti
Krisna Mukti (Foto: Hanif Hawari/detikcom)
Jakarta -

Krisna Mukti tidak terima dituding menggelapkan uang arisan sebesar Rp 742 juta. Ia pun menceritakan duduk perkara yang terjadi sebenarnya.

Masalah itu bermula ketika Krisna Mukti mengalami kemacetan saat mencicil uang arisan kepada Tessa Mariska. Namun hal itu awalnya tidak dipermasalahkan oleh Tessa Mariska sebagai bandar karena sudah dibicarakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa anggota termasuk saya yang memang cicilannya itu macet karena masa pandemi tapi saya sudah musyawarah dan mufakat kepada saudara TM ini 'gue kayaknya nggak bisa bayar dulu deh seperti yang seharusnya dibayar' gue bisanya nyicil. Dia sebagai bandar memang seharusnya mengcover para anggota yang macet seperti saya ini," ungkap Krisna Mukti saat ditemui di Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2022).

ADVERTISEMENT

"Itu udah ada kesepakatan seperti itu," lanjutnya.

Krisna Mukti pun heran tiba-tiba saja dilaporkan oleh Tessa Mariska. Padahal sebelumnya baik-baik saja, Tessa Mariskan pun tidak ada malayangkan somasi kepada dirinya.

"Ya sudah pada awalnya saya berjalan cicilan lancar, masuk pandemi 2 tahun nggak ada kerjaan, on air nggak ada off air nggak ada, saya bilang sama bandar 'gue kayaknya nggak bisa bayar dulu, gue minta tenggang waktu ya' udah sepakat boleh," imbuh Krisna Mukti.

Namun Krisna Mukti tahu tanggung jawabnya. Ia tetap mencicil meskipun sering kali telat.

"Pada akhirnya bulan November 2021 disepakati gue bayar mencicil," papar Krisna Mukti.

"Gue mikirnya munkin dicover dulu pembayaran gue sama si bandar. Sebetulnya nggak ada masalah. Seperti itu kronologi yang sebenarnya," jelasnya.

Krisna Mukti mengaku bermain arisan karena mendesak. Ia butuh dana untuk nyaleg sehingga meminta kepada Tessa Mariska agar mendapatkan uang terlebih dahulu.

"Dan satu lagi adalah waktu awal saya main arisan itu, karena saya minta duluan buat biaya pencalegan itu dipotong uang mahar sebesar Rp 70 juta, jadi saya dapatnya Rp 180 juta. Tapi pengembaliannya tetap Rp 250 juta," papar Krisna Muktix

"Uang mahar inilah yang saya tidak tahu dipergunakan untuk apa. Karena kita juga tidak pernah ketemu bersilaturahmi makan-makan atau apa nggak ada. Jadi ya udah menurut saya meluap begitu aja nggak jelas buat apa," sambungnya.

Hingga saat ini, Krisna Mukti masih bertanya-tanya mengenai uang mahar tersebut. Ia penasaran ke mana larinya uang Rp 70 juta itux

"Saya berpikir tadinya uang mahar itu dipergunakan untuk para anggota yang mungkin kira-kira menyicilnya ngaret atau punya troblem dalam masalah pencicilan. Karena kan yang dimitain mahar jujur bukan saya aja. Bayar Rp 70 sekian itu juga jujur nggak tahu perhitungannya dari mana, itu yang tahu bandar jadi saya terima aja," beber Krisna Mukti.

"Karena saya kepepet butuh dana buat pencalegan Rp 15 miliar, saya cuma punya setengahnya. Untuk pinjem ke bank atau rentenir nggak mungkin. Akhirnya salah satu sumber dana adalah ya dari arisan," tukasnya.

Krisna Mukti pun tidak terima dan melaporkan balik Tessa Mariska ke polisi. Yaitu atas tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah.



Simak Video "Video: Jadi Korban Arisan Bodong, Emak-emak di Sidoarjo Rugi Rp 13 M"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads