Kata Ustaz: Heboh Pernyataan Ade Armando soal Salat 5 Waktu Tak Ada dalam Al Quran

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Kamis, 04 Nov 2021 05:56 WIB
Ustaz Udjae menjelaskan bagaman amenyikapi pernyataan seperti yang dilontarkan Ade Armando soal salat 5 waktu tidak ada dalam Al QuranFoto: dok. Pribadi
Jakarta -

Pernyataan Ade Armando soal salat 5 waktu tidak ada dalam Al-Quran memicu kehebohan.

Kata Ustaz kali ini menyorot soal pernyataan Ade Armando. Ustaz Udjae menjelaskan bagaimana kita menyikapi orang-orang yang perkataannya bisa dikategorikan melecehkan agama.

"Salat 5 waktu itu di dalam Al Quran perintahnya ada, tapi tata caranya ada di dalam hadis Nabi kita, Nabi Muhammad SAW. Dan juga di dalam ijma atau ulama menjelaskan. Sehingga menjadi sebuah syariat yang sudah diketahui umat Islam kalau itu adalah kewajiban," kata Ustaz Udjae kepada detikcom.

Kata dia, pernyataan seperti yang dilontarkan oleh Ade Armando juga harus dilihat dengan jelas. Perintah salat ada di dalam Al-Quran. Akan tetapi, tata cara salat memang tak di sampaikan di dalamnya.

"Kalau perspektifnya ada perintah salat dari takbiratul ihram sampai salam tidak ada di dalam Al Quran, iya (benar). Tapi kalau maksud dan tujuannya tidak ada perintah salat di dalam Al Quran sebagai kewajiban umat Islam, yakni salat 5 waktu khususnya, maka siapapun itu yang mengaku Islam, murtad," tegasnya.

Ia mengatakan, setiap perkataan yang mengundang kontroversi seperti itu harus diperjelas terlebih dulu.

Menurutnya, apabila memang perkataan itu terbukti melecehkan, sebagai orang beragama, menghadapi perkataan orang-orang seperti itu memang wajib marah. Akan tetapi, marah yang dimaksud bukan radikal.

"Sebagai orang muslim menyikapi persoalan itu, ini harus tahdzir. Kenapa? Karena memang perkataannya atau statement-statement Ade Armando yang selama ini kita lihat memang melecehkan daripada agama. Maka oleh karena ketika tujuannya secara lahiriah tampak seperti itu, maka umat Islam wajib marah," ungkapnya.

"Tapi marah yang dalam pengertian, rasa cemburu kepada agamanya ketika Islam ini dinodai, Islam ini dilecehkan," tutur Ustaz Udjae.

Kendati demikian, menurutnya juga bersabar menghadapi perkataan yang melecehkan agama tentu boleh, akan tetapi bukan yang mendiamkan dan membiarkan. Tetap harus ada yang dilakukan.

"Sabar oke, tapi dalam pengertian sabar bukan berarti diam untuk kemudian ya sudahlah biar saja dia nyela saja, kita sabar. Sabar dalam pengertian kita harus memberikan minimal pemahaman dan pengertian kepada umat bahwa orang seperti ini nih salah," pesan Ustaz Udjae.

"Orang dalam kategori ini melecehkan daripada Al Quran. Saya berharap dalam hal ini pemerintah yang punya wewenang atau yang berkaitan dengan masalah ini, agar tidak mendiamkan. Agar tidak bersikap acuh tak acuh, tapi harus ambil langkah-langkah agar hal ini tidak berlarut-larut. Harus ada yang namanya istilahnya mungkin tindakan dari aparat, menyampaikan kepada dia sehingga umat islam ini tidak terpancing," lanjutnya.

Ia mengatakan, heboh pernyataan-pernyataan yang dinilai melecehkan agama bisa memancing hal-hal yang tak diinginkan. Itu wajib diingat, jangan sampai memunculkan reaksi negatif.

"Jadi masalah kita umat Islam ini jadi terpancing. Ketika umat Islam terpancing khawatir nanti bisa dikatakan radikal dan sebagainya. Padahal itu bisa dikatakan reaksi dari sebuah aksi."

"Yang memberikan aksi ini adalah orang-orang macam Ade Armando ini, reaksi ini dari umat Islam atau kita sebagai orang muslim yang memang tidak mau agamanya dilecehkan seperti ini. Makanya saya berharap ada upaya membenahi orang seperti ini agar tidak membuat rancu, keributan di tengah-tengah bangsa Indonesia yang mayoritasnya umat Islam," tegas Ustaz Udjae.



Simak Video "Warga Jogja Laporkan Ade Armando ke Polda DIY"

(pus/nu2)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork