Nia Ramadhani dan suaminya, Ardi Bakrie, Kamis (8/7) malam dibawa pihak kepolisian ke luar Polres Jakarta Pusat. Menurut keterangan, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie dibawa untuk pengembangan.
"Malam ini akan kami bawa ke satu tempat untuk pengembangan," ungkap Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol Indraweny Panji Yoga dihubungi detikcom.
Dalam kesempatan itu, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie berjalan menuju pintu keluar Polres Jakarta Pusat. Terlihat di depan Ardi Bakrie dengan mengenakan masker dan juga topi. Di belakangnya menyusul sang istri, Nia Ramadhani dengan menggunakan masker dan juga topi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nia Ramadhani tertunduk saat berjalan ke pintu keluar Polres Jakarta Pusat. Tidak ada sepatah kata pun yang dikatakan Nia Ramadhani dan juga Ardi Bakri.
Pasangan ini terlihat keluar dari Polres Jakarta Pusat sekitar pukul 22.00 WIB. Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie juga terlihat sudah mengenakan baju tahanan berwarna merah.
Kabar penangkapan ini membuat kaget banyak orang. Sahabat Nia Ramadhani, Jessica Iskandar dan juga Marshanda langsung memberikan dukungan kepada sahabatnya itu.
Jessica Iskandar memberikan doa terbaiknya untuk pasangan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. Perempuan yang akrab disapa Jedar itu mengaku terkejut dengan kabar penangkapan sahabatnya ini.
"Aku pribadi sangat sedih, semoga Nia dan mas Ardi dan juga keluarga mendapatkan jalan terbaik untuk semuanya. Aku turut mendoakan agar masalahnya cepat selesai," tutur Jessica Iskandar.
Marshanda pun mengatakan jika Nia Ramadhani adalah orang yang sangat baik dan selalu ada untuknya.
"Kamu selalu ada untukku di saat-saat tersulitku. Dengan adanya cobaan ini, aku tahu kamu BISA melalui ini, kamu akan baik-baik saja. Kamu akan menjadi orang yang lebih kuat untuk dirimu sendiri, keluargamu dan teman-teman yang peduli denganmu," beber Marshanda.
Menurut Marshanda, apa pun kelebihan dan kekurangan semua sahabatnya tidak akan pernah membuatnya jika dirinyalah yang terbaik.
"Seperti apapun kelebihan dan kekurangan semua sahabatku, ngga pernah jadi tempatku untuk merasa bahwa aku lebih baik dari mereka sehingga aku pantas men-judge satu titik dalam jalan kehidupan mereka sebagai "lebih baik" atau "kurang baik". Karena aku juga punya ribuan kejatuhan dan kebangkitan, kekalahan dan kemenangan, punya plus dan juga minus. Sama seperti kita semua," tuturnya.
(wes/wes)