Kepergian Didi Kempot sudah genap satu tahun. Namun istri keduanya, Yan Vellia belum juga terpikir untuk menikah lagi.
Kepada wartawan, Yan Vellia mengaku masih nyaman dengan keadaannya sekarang. Ia bahkan tidak masalah jika harus menyandang status sebagai janda.
"Saya masih merasa nyaman menyandang nama Didi Kempot. Saya bangga sekali, karena beliau meninggal dengan sangat membanggakan. Saya berusaha setia seperti dia setia sama saya," kata Yan Vellia saat ditemui di Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan berarti hal itu tidak bisa terjadi. Namun kini Yan Vellia masih ingin melihat anak-anaknya sukses terlebih dahulu mengikuti jalan Didi Kempot.
"Saya menunggu anak-anak saya sukses dulu. Anak-anak masih membutuhkan perjuangan saya buat bisa sukses seperti harapan bapaknya," imbuh Yan Vellia.
Tak bisa dipungkiri, sebagai orang tua tunggal Yan Vellia mengaku kesulitan dalam menafkahi sang anak. Meski begitu, ia tidak menyerah dan terus berusaha untuk membiayai kedua anaknya.
Karena job manggung sudah jarang, Yan Vellia akhirnya alih profesi. Ia jualan makanan dan minuman kesukaan Didi Kempot.
"Perjuangannya butuh duit. Karena pandemi ya saya banting stir usaha kuliner di Solo. Makanannya sebagian besar resep mas Didi Kempot," ucap Yan Vellia.
"Nasi goreng kambing, mie, dan lain-lain. Dengan resep mas Didi. Menunya masakan kesukaan mas Didi. Ada kopi juga," jelasnya.
Tepat pada 5 Mei 2021 adalah satu tahun kepergian Didi Kempot. Yan Vellia pun pergi nyekar ke pemakaman sang maestro.
Sebagai sang istri, Yan Vellia masih menjaga nama baik Didi Kempot. Ia bahkan masih menjaga hubungan baik kepada para penggemar almarhum suaminya tersebut.
"Ya kehilangan selalu. Saya masih sering mendatangi kopdar fans mas Didi, saya merangkul fans mas Didi supaya kompak menjaga karya mas Didi biar nggak hilang dan tetap dikenang," ungkap Yan Vellia.
"Karena setiap hari karya mas Didi masih dinyanyikan. Setiap dimainkan kita terhibur dan ambyar bareng, rasanya saya semakin kehilangan," pungkasnya.
(hnh/wes)