Meninggalnya Pangeran Philip membuat Inggris Raya berduka. Proses pemakaman akan dilakukan akhir pekan ini dan akan disiarkan di televisi.
Rencananya proses pemakaman Pangeran Philip akan dilakukan di Gereja St. George di Windsor Castle pada Sabtu 17 April 2021 sore waktu setempat. Prosesi ini akan disiarkan di televisi sejak awal.
Prosesi pemakaman bakal dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit sebelum dilanjutkan dengan prosesi upacara di dalam kawasan Windsor Castle. Seluruh anggota keluarga kerajaan termasuk Pangeran Harry akan hadir di prosesi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum meninggal, Pangeran Philip sempat berwasiat soal pemakamannya. Dia tidak ingin prosesi pemakaman dilakukan dengan besar-besaran seperti keluarga kerajaan lainnya. Dia juga tidak ingin ada ribuan orang mengantre untuk bisa melihat peti jenazahnya.
Prosesi pemakaman ini juga bakal digelar dengan menerapkan aturan lockdown. Mengingat di Inggris saat ini tengah merebak varian baru COVID-19 yaitu B.1.1.7. Dalam prosesi dan upacara pemakaman, protokol kesehatan akan dijaga ketat.
Semua orang diharuskan menggunakan masker dan menjaga jarak. Terlebih lagi kalau mereka tidak tinggal bersama.
Pangeran Philip meninggal pada Jumat (9/4/2021) dalam usia 99 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka buat masyarakat Inggris termasuk kalangan selebritas.
Di sisi lain Ratu Elizabeth II dikabarkan dalam keadaan yang tidak terlalu baik namun tetap tegar.
"Dia telah memikirkan momen ini beberapa kali, dia selalu tenang dan tetap tegar," ujar Charles Anson, mantan sekretaris pers Ratu Elizabeth II.
Sang Ratu disebut sudah sangat siap dengan kepergian Pangeran Philip. Terlebih sejak kondisi kesehatan Pangeran Philip menurun selama beberapa waktu sebelum meninggal.
Anson menjelaskan, selama bekerja dengan Ratu Elizabeth ia tak pernah melihat sisi emosional pemimpin Inggris itu. Anson selalu melihat Ratu Elizabeth yang tenang dalam menghadapi setiap momen di hidupnya.
"Selama bertahun-tahun saya bekerja untuknya, dia selalu tenang. Tidak peduli apa yang terjadi. Namun untuk setiap manusia, momen ini sangat katarsis," ungkap Anson.
(aay/dal)