Pasangan selebritas Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati memilih Bali sebagai destinasi bulan madu mereka. Keduanya pun melakukan perjalanan lewat jalur darat untuk mencapai Pulau Dewata.
Ibnu Jamil pun mengaku jika mereka sampai menghabiskan waktu 20 jam perjalanan bersama istrinya itu demi menikmati bulan madu di sana.
Dijelaskan Ibnu Jamil saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, belum lama ini, perjalanan dengan mobil hingga waktu yang cukup lama seperti itu baru pertama kali ia lakukan. Begitu pula bagi Ririn Ekawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Perjalanan dan bulan madu) Kurang lebih 10 (hari) ya karena road trip. Kita nggak pakai pesawat. Pakai mobil. Selama kurang lebih 20 jam kita bersama di mobil," ujar Ibnu Jamil.
"Berkesan karena ini buat saya dan Ririn hal pertama yang saya lakukan karena road trip bersama dengan pasangan. Jadi road trip sejauh Jakarta-Bali ini bersama-sama buat Ririn ini pertama kali, buat saya juga pertama kali. Jadi kita ngelakuin segala sesuatunya pertama kali, ya seneng banget sih," jelas Ibnu Jamil lagi.
Tentu selama 20 jam perjalan Ibnu Jamil tak hanya menemukan momen bahagia saja. Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati mengaku juga merasakan hal yang tak menyenangkan, salah satunya adalah kesulitan mencari tempat makan.
Ibnu Jamil mengaku dalam perjalanan tersebut ia dan Ririn sempat telat makan. Hal itu kemudian berimbas pada kesehatan mereka hingga masuk angin.
"Ya namanya di mobil ya kena AC, makannya agak sedikit berantakan jamnya," tutur Ibnu Jamil.
"Tiba-tiba kita pas udah jam makan siang masih di tol, kanan kiri nggak ada warung, atau udah malam. Ya namanya masuk angin itu hal yang biasa," lanjutnya.
Bukan hanya cerita itu saja yang disampaikan Ibnu Jamil, ia juga menjelaskan caranya menyesuaikan diri dengan Ririn yang baru dinikahinya beberapa minggu lalu.
Ibnu Jamil mengaku banyak mengetahui sisi lain Ririn Ekawati yang selama ini ia kenal. Hal ini ia tuturkan dalam wawancara saat itu.
"Oh iya. Ya itulah road trip itu kita banyak belajar lagi mengenal pasangan kita," jelas Ibnu Jamil.
"Selama di mobil itu selama 20 jam kita di dalam ruangan, sempit. Terus juga mulai dari sesuatu yang menyenangkan sampai suatu hal yang biasa, sampai mungkin ada kejadian-kejadian yang di luar dari kebiasaannya. Jadi kita bisa kenal," tutupnya.
(ass/ass)