Hari Natal menjadi momen yang indah untuk dirayakan bersama keluarga. Kerajaan Inggris pun punya tradisi yang sama dengan keluarga lainnya, yakni berkumpul di hari tersebut.
Namun Natal tahun ini ternyata tak lagi sama dengan sebelum-sebelumnya. Ratu Elizabeth II terancam tak bisa ditemani oleh keluarga cucu-cucunya itu yakni Pangeran William dan Harry.
Pangeran Harry memang memilih merayakan Natal di Amerika Serikat bersama Meghan Markle dan putranya Archie, sementara Pangeran William masih berada di Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasehat kerajaan Inggris menyebutkan jika Pangeran William, Kate dan ketiga anaknya terpaksa tak bisa menemui Ratu Elizabeth II untuk meminimalisir resiko kesehatan di tengah pandemi Corona.
Apalagi diketahui jika kedua cucunya itu telah aktif bersekolah dan disebutkan jika gejala COVID tak terlalu terlihat pada anak-anak di usia mereka.
Sang Ratu pun akan melewati perayaan Natal bersama suaminya, Pangeran Philip, di kediaman meraka dan hanya berdua saja. Mereka pun ditemani oleh pegawai rumah tangganya dan hanya bisa mengundang dua keluarga saja mulai dari 23 hingga 27 Desember mendatang.
Pangeran William pun disebut akan merayakan Hari Natal bersama keluarga Kate Middleton di Berkshire. Sedangkan Pangeran Charles dan Camilla masih memiliki peluang untuk menikmati Natal bersama Sang Ratu dan tak boleh bertemu siapa-siapa hingga rentang waktu tersebut.
Hal ini membuat Camilla tak bisa bertemu dengan anak dan cucu-cucunya jika keduanya memilih menghabiskan Natal dengan Sang Ratu.
Ratu Elizabeth II sudah menghabiskan Natal di Sandringham selama 37 tahun dengan tradisi yang sama. Namun kali ini ia terpaksa menetap di Windsor karena pandemi Corona dan menghabiskan Natal di sana.
Mirror pun sempat menuliskan jika Sang Ratu sempat marah pada seluruh pegawainya karena tak bisa merayakan Natal dengan tradisi dan lokasi biasanya. Para staf di Sandringham pun marah karena harus berada di Windsor selama empat minggu bersama Sang Ratu di masa liburan Natal.
Hal tersebut membuat mereka tak bisa melewatkan momen Natal dan liburan bersama keluarganya. Bahkan kabarnya sudah ada 20 orang pegawai yang mengajukan pengunduran diri karena merasa diperlakukan tidak adil dengan kebijakan tersebut.
(ass/dar)