Sudah Sejauh Mana Kasus Video Intim Mirip Artis Diselidiki?

Sudah Sejauh Mana Kasus Video Intim Mirip Artis Diselidiki?

Tim Detikhot - detikHot
Kamis, 12 Nov 2020 08:25 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus
Foto: Farih Maulana Sidik/detikcom
Jakarta -

Kasus video intim mirip artis belakangan membuat heboh dunia hiburan Tanah Air. Setelah dilaporkan oleh seseorang bernama Pitra Romadoni Nasution, kasus itu pun mulai masuk ke ranah hukum.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menerangkan hingga kini kasus tersebut masih terus berjalan. Bila sebelumnya masih dilakukan olah perkara, kini persoalan tersebut bisa naik tingkat ke penyelidikan.

"Kami hari ini baru olah perkara awal untuk menentukan apakah kasus bisa naik ke tingkat selanjutnya atau tidak. Kami sudah mengumpulkan alat-alat bukti yang bisa kami pelajari, ada olah laporan juga, ada saksi ahli yang bisa kami mintai keterangan juga. Dua-duanya sudah bisa kita naikkan tingkat penyidikan," jelas Yusri dalam acara d'Rooftop di detikcom.



Yusri Yunus menerima laporan mengenai dua video intim mirip artis. Menurut dia, pihak kepolisian sudah menjaring akun-akun yang dicurigai menyebarkan video tersebut.

"Ini sudah kami lakukan gelar perkara, kami kumpulkan lewat gelar perkara dan saksi ahli, termasuk akun-akun sudah kami profiling. Yang satu lima akun (penyebar video), yang satu tiga akun," ungkap Yusri.

Menurut Yusri, penyelidikan harus berjalan secara perlahan-lahan dengan melewati proses satu per satu. Sehingga hingga kini, pihak kepolisian belum masih belum memanggil artis terkait untuk dimintai keterangan.

"Pelan-pelan kita berjalan, apakah nanti yang ada di gambar itu (akan dipanggil)? Ya, tapi nanti. Kami selidiki semua. Siapa yang membuat, semua ada ada (di Undang-Undang), tapi nanti pelan-pelan. Nggak bisa kami panggil semua. Karena bertahap semua," jelas dia.



Dalam acara yang sama, Pitra Ramdhoni Nasution sebagai pelapor mengatakan dirinya membuat laporan mengenai keberadaan video intim milik artis dikarenakan ia merasa resah ketika video itu beredar di masyarakat.

"Sebelum laporan itu saya laporkan ada masyarakat yang menghubungi saya agar video yang tersebar di Twitter FB dan YouTube untuk ditanggapi. Ada yang khusus karena video ini trending, masyarakat ingin tahu, apalagi anak di bawah umur, remaja," ungkap dia.

Kalau video yang tidak trending ya lepas gitu aja tanpa dicari-cari masyarakat. Kalau yang trending itu sangat dicari, ada dimana-mana," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(srs/tia)

Hide Ads