Kanye West kembali membuat heboh dengan pengakuan-pengakuannya. Tak tanggung-tanggung, kali ini ia menyamakan dirinya sebagai Nabi Musa.
Hal tersebut diutarakannya di Twitter setelah mengumumkan jika Kanye tak akan merilis album ataupun lagu baru di bawah kontraknya yang sekarang. Ia merasa diperlakukan tak adil dengan kontraknya bersama Sony dan Universal.
Kanye juga sempat menuntut Sony atas kasus hak cipta lagu miliknya sejak 2003 lalu. Selain itu ia juga turut menyerang Universal Music Grup yang memiliki label Def Jam Records.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merasa jika saat ini industri musik dan NBA merupakan contoh dari perbudakan di era modern.
"Aku ingin semua orang melihat kontrak di Universal dan Sony. Aku tak ingin melihat orang-orangku diperbudak. Aku akan berjuang dengan seluruh hidupku untuk mereka. Industri musik dan NBA adalah contoh perbudakan era modern. Aku adalah Musa yang baru," tulisnya di Twitter.
Cuitan itu pun ramai dibahas oleh para netizen. Ada pro dan kontra yang ditimbulkan oleh cuitan Kanye West itu.
"Apakah Kanye benar-benar menyamakan dirinya dengan Musa?" tulis salah seorang netizen.
"Kawan, carilah pertolongan. Kau bukanlah Musa yang baru," tulis lainnya.
"Kanye sebenarnya ingin menolong orang-orang dari kontrak buruk dan media masih saja menggambarkannya sebagai orang yang gila," tulis netizen lainnya.
Sebelumnya Kanye West juga membuat heboh lewat unggahan Kim Kardashian saat keluarganya itu menggelar Sunday Service. Mereka tampak menggelar acara di tengah sebuah danau.
Dalam video itu tampak Kanye West beserta rombongannya berjalan di atas air. Hal ini pun mendapatkan apresiasi dari televangelist Joel Osteen, bahkan ia menyebut Kanye sebagai orang yang jenius.
Baca juga: Heboh Video Kanye West Berjalan di Atas Air |
"Melihat pria dan wanita menyanyi, dan mereka seperti berjalan di atas air. Pikiranku pun kembali ke waktu di mana Yesus mengundang Peter untuk berjalan di atas air. Aku bisa membayangkan apa yang ada di pikiran Peter, 'Yesus, apa yang kau bicarakan? Itu mustahil! Aku tak akan bisa melakukannya!"
"Ku pikir kita semua memiliki momen itu dalam hidup kita di mana kita berpikir 'Tuhan memberitahukanku untuk melakukan sesuatu. Aku merasakannya di hatiku', namun kita tak merasa bisa melakukannya atau memiliki pengalaman untuk mewujudkannya," ujarnya.
(ass/nu2)