"Saya dan Tom sama-sama terekspos pada saat yang bersamaan," kata Rita Wilson di CBS This Morning.
"Kami tidak tahu kapan itu bisa terjadi atau di mana. Tapi yang bisa saya katakan adalah semua kontak dekat kami, keluarga, dan orang di tim kerja kami tidak ada yang dites positif."
Rita Wilson bersama Tom Hanks berada di Australia karena alasan pekerjaan, ketika mereka mengumumkan pada tanggal 11 Maret, telah tertular virus Corona. Ia juga merasakan gejala-gejala ketika itu.
"Saya sangat lelah, saya merasa sangat sakit, tidak nyaman, tidak ingin disentuh, dan kemudian demam, mulai menggigil seperti yang belum pernah saya alami sebelumnya," kata Rita Wilson.
"Melihat ke belakang, saya juga menyadari bahwa saya kehilangan indera perasa dan penciuman, yang tidak saya sadari pada saat itu."
Sementara, Rita Wilson menyebut suaminya mengalami gejala yang lebih ringan. "Dia tidak demam tinggi, dia tidak kehilangan indera perasa atau penciuman. Tapi kita masih butuh waktu yang sama untuk bisa melewatinya," tuturnya.
Pasangan ini telah dirawat dengan obat antimalaria chloroquine, bahan kimia yang relatif dekat dengan hydroxychloroquine yang lebih umum digunakan. Keduanya itu masih kontroversial untuk pengobatan COVID-19.
"Saya benar-benar mual dan saya menderita vertigo. Saya tidak bisa berjalan dan otot-ototku terasa sangat lemah. Kami tidak benar-benar tahu apakah itu aman dalam kasus ini," ujarnya.
Rita Wilson dan Tom Hanks juga disebut dokter kini lebih kebal dari virus tersebut. Bahkan, keduanya bersedia menyumbangkan darah untuk penelitian.
"Kami baru-baru ini menjadi bagian dari studi di mana kami menyumbangkan darah kami, dan kami menunggu untuk mendengar kembali apakah antibodi kami akan membantu dalam mengembangkan vaksin, juga jika kita dapat menyumbangkan plasma yang berpotensi membantu orang lain yang terkena virus," tuturnya.
(nu2/nu2)