Ustaz Felix Siauw kembali bercerita soal virus Corona. Kali ini, ia mengaku sempat meremehkan virus tersebut.
Felix bercerita pertama kali mendengar soal Covid-19 di awal Januari. Saat itu, ia mengira virus itu akan lekas selesai, walaupun ada catatan dari ahli bakal berpotensi jadi wabah besar.
"Akhir Januari hingga awal Februari, saya masih safar ke Jepang, tetangga China yang jadi awal pandemi ini, dan dunia masih biasa, walau sudah banyak yang ber-masker. Sesampai di tanah air, di awal Februari, Jepang mulai heboh setelah kasus Princess Diamond Cruise yang di karantina di Yokohama. Dunia mulai melek, muai takut," tulisnya di Instagram yang diberikan tajuk 'Meremehkan Sebelum Melihat'.
"Di China saat itu, yang meninggal sudah diatas 1000, dunia mulai panik, bertambah banyak negara yang melaporkan kasus pertama Corona, ternyata ia menyebar cepat. Indonesia? Masih bergumul dengan cuaca buruk dan banjir, pejabat-pejabat jadikan Covid-19 sebagai gurauan, terkesan meremehkan, atau bahkan menyuruh berwisata."
Saat Indonesia masih biasa saja menanggapi Corona, hal yang sama pun dilakukan oleh Felix Siauw. Ia mengira virus itu peristiwa biasa dan menganggap media terlalu menghebohkan sesuatu.
"Kajian masih jalan, mobilitas masih tinggi. Namun semua terjadi begitu cepat. Awal Maret, 2 kasus Covid-19 pertama dilaporkan di Depok, lalu jadi puluhan, lalu jadi ratusan, kasus kematian makin meningkat," ujarnya.
"Mendadak semua berubah, jamaah shalat ditangguhkan, shalat Jum'at ditiadakan, masker dan alat kesehatan kosong. 90% sosial media tentang corona."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Corona mewabah di Jakarta, Felix Siauw akhirnya ketakutan. Ia sampai mencurigai dirinya ataupun keluarga terinfeksi virus tersebut.
"Yang paling parah, semua khawatir dirinya terkena Covid-19, saya pun mencurigai dan menakutkan diri dan keluarga saya, sekejap, semuanya tampak menjadi sangat nyata," tuturnya.