Awalnya, Eza Gionino bermaksud membeli ikan arwana pada seorang teman. Dari situlah drama mengejutkan itu dimulai.
"Jadi Eza itu kronologisnya itu dia kan ada beli ikan Arwana sama seseorang. Terus seseorang itu mengenalkan lagi sama seseoranglah yang kalau nggak salah ada di Pontianak ya," ujar pengacara Eza Gionino, Henry Indraguna kepada detikcom, Sabtu (16/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu kan dikasih gambar Arwana yang dimaksud. Lalu Eza menyetujui. Barangnya dikirimlah ke Jakarta, ke rumahnya dia," sambungnya lagi.
"Terus sesampainya di rumah Eza ternyata berbedalah barangnya dengan apa yang diinginkan. Dari warna, bentuk muka dan mulutnya berbedalah. Dan itu pun sudah diakui oleh pelaku," ungkap Henry Indraguna.
Lantaran tak sesuai harapan, Eza Gionino meminta pedagang tersebut untuk menukar barangnya dengan yang sesuai pesanan. Namun tiba-tiba, pedangan itu tersinggung hingga melontarkan ancaman.
"Singkat cerita si Eza itu minta ditukar dengan ordernya. Kemungkinan dipersulit. Ntah bagaimana si penjualnya itu mengancam-ancam Eza akan membunuh," tutup Henry Indraguna.
Siang ini, Eza Gionino rencananya akan melaporkan pedagang tersebut ke polisi. Hal ini merupakan langkah nyata Eza untuk melindungi dirinya dan keluarga.
(hnh/dal)