Masa-masa SMA memang menjadi kenangan untuk Acha. Kala itu, Acha berhasil meluluhkan hati seorang cowok yang usianya delapan tahun lebih tua dari dirinya. Itu menjadi momen pertama kali dirinya mendapatkan seorang kekasih.
"Aku masih kelas 2 SMA waktu itu dan dia sudah kuliah," ucap Acha membuka obrolan dengan detikHOT, Jumat (6/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi aku sendiri putusnya juga nggak baik-baik, jadi hubungan kita sampai sekarang juga nggak baik-baik," keluhnya.
Hubungannya berakhir karena pola pikir dan ego yang berbeda. Acha yang saat itu masih duduk di bangku SMA belum mau berpikir terlalu jauh, misalnya saja soal pernikahan. Sedangkan sang kekasih pola pikirnya sudah jauh lebih dewasa.
Perempuan bernama lengkap Maria Dyer Achasinta Sinaga itu mengungkapkan bahwa kekasihnya dahulu sangat posesif. Bahkan dirinya yang masih haus akan pergaulan tidak bisa berteman dengan pria lainnya.
"Awalnya bangga punya pacar kuliahan. Pulang sekolah aku dijemput di depan sekolah. Dia banyakan jadi kayak sopir sih. Jadi dia suka anterin aku ke tempat les terus kaya acara apa dianterin," cerita Acha tentang cara berpacarannya saat itu.
"Pertama kali pacaran. Tapi sama dia cinta pertama yang nggak baik selesainya," sesalnya.
Setelah kejadian itu, Acha bertekat bila menjalin hubungan dan harus kandas di tengah jalan, harus diselesaikan secara baik-baik. Selain itu, ada banyak pelajaran yang Acha dapatkan dari cinta pertamanya itu, salah satunya yakni harus patuh dengan perkataan orangtua.
"Lumayan sih membekas. Untungnya sampai sekarang nggak pernah ketemu lagi sama orangnya. Pastinya, emang harus taat sama orangtua. Kalau kata orangtua nggak boleh pacaran dulu, ya harusnya emang nurut sama orangtua," tandasnya.
(pus/mmu)