Tapi nampaknya perseteruan mereka bukan hanya semata karena masalah komunikasi. Ketika disinggung lagi apa permasalahan sebenarnya, harta warisan agaknya memang merupakan pangkal masalah.
"Jadi masalah warisan bagaimana?," cecar wartawan kepada Iin dan anak pertama Jojon, Adi.
"Saya minta yang adil aja. Kasih sama anak-anak, mudah-mudahan ada hikmahnya, beri hidayah buat kita. Jojon anaknya banyak," begitu jawab Iin.
Pernyataan Iin itu dipertegas oleh Adi. Menurut Adi, keluarganya tahu betul bagaimana ayahnya melewati asam-garam kehidupan.
"Ibu tahu sejarahnya Jojon, dari pengangguran, kerja, terus besar. Dari susahlah ibu tahu. Kasihan papa saya," tambah Adi.
Iin dan Adi awalnya membuka masalah ini karena merasa tak diberitahu soal kondisi Jojon yang sudah cukup parah menjelang tutup usia. Adi khususnya, ia mengaku baru diinfokan oleh istri kedua Jojon sehari jelang ayahnya meninggal.
"Sudah tiga hari tahlilan, udah gitu keluarga sana cuek atau gimana ya, kami merasa biarin ajalah kalau nggak dianggep. Kadang suka marah, bapak meninggal kok nggak dianggap."
"Papa sebenarnya batin juga nggak bisa ketemu anak-anak. Kan kalau bisa ketemu enak," keluh Adi.
(kmb/wes)