Pablo Neruda asal Chili, yang dikenal sebagai salah satu penyair terbesar abad 20 harus meninggal tragis pada 23 September 1973. Kematian pria yang bernama lengkap Ricardo Eliecer Neftali Reyes Basalto akan diselidiki kembali setelah adanya dugaan diracun.
Pengadilan akhirnya memutuskan kematian peraih Nobel Sastra yang meninggal hanya beberapa hari setelah kudeta militer di Chili pada 1973, kasusnya dibuka lagi. Awal pekan ini, ada langkah baru yang dapat membantu memperjelas penyelidikan atas kasus sang penyair.
Kasus kematian ini mencuat setelah keponakan Pablo Neruda, Rodolfo Reyes, memberikan bukti dari ahli forensik asal Kanada, Denmark, dan Chili yang menemukan bahwa Neruda telah diracun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 2 Sastrawan Yogyakarta Residensi ke Chili |
"Tes forensik dilakukan di laboratorium Denmark dan Kanada, ditemukan bahwa di tubuh Pablo Neruda mengandung clostridium botulinum dalam jumlah besar, yang tidak cocok dengan kehidupan manusia," katanya dilansir dari AP.
Racun itu diketahui bisa menyebabkan kelumpuhan sistem saraf hingga menyebabkan kematian.
Selama ini, Pablo Neruda dinyatakan meninggal karena komplikasi kanker prostat. Tapi sopir pribadinya sempat berargumen kepada publik bahwa majikannya itu diracun,
Beberapa tahun sebelumnya, pakar forensik internasional telah menolak penyebab resmi kematian sebagai kelemahan dan pengecilan tubuh akibat penyakit kronis atau dalam kasus Pablo Neruda karena sakit kanker yang diidapnya.
Pada hari Selasa pekan ini, pengadilan banding di Santiago dengan suara bulat membatalkan keputusan hakim dan memerintahkan agar prosedur yang diminta oleh keponakan tersebut dilakukan.
Langkah-langkah tersebut meliputi analisis kaligrafi terhadap sertifikat kematian, meta-analisis terhadap hasil tes yang dilakukan oleh lembaga asing, dan panggilan pengadilan atas pernyataan dari proyek dokumentasi Chile dan pakar Clostridium botulinum.
Pablo Neruda dikenal karena karya-karya puisi cintanya termasuk memenangkan Nobel Sastra di 1971. Dia juga anggota Partai Komunis dan teman dari Presiden Chili, Salvador Allende yang pemerintahannya digulingkan oleh Jenderal Augusto Pinochet. Sang presiden diketahui bunuh diri ketimbang menyerah pada kekuasaan rivalnya.
Di masa politik yang kian memanas di negaranya, Pablo Neruda berencana untuk mengasingkan diri ke Meksiko. Sehari sebelum keberangkatan, dia dibawa dengan ambulans dan meninggal pada 23 September 1973. Jenazahnya pertama kali digali pada 2013 untuk mengetahui penyebab kematiannya dan baru di 2017 ditemukan fragmen bakteri clostridium botulinum di sisa kerangka dan giginya.
(tia/pus)