Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2023 resmi dibuka. Sastrawan sekaligus budayawan asal Bali, Putu Wijaya menerima penghargaan lifetime achievement yang dibacakan saat malam pembukaan.
Tahun ini, Lifetime Achievement Award diberikan kepada sosok dramawan Putu Wijaya yang terkenal lewat 'Teror Mental'. Kehidupan Putu Wijaya merupakan sebuah bukti mengenai daya transformatif dari kesusastraan, dengan jangkauan pengaruhnya yang begitu luas melampaui karier kepenulisannya yang produktif.
Putu Wijaya juga merawat dan membimbing anak-anak muda Indonesia yang bercita-cita menjadi penulis dan penampil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendiri dan Direktur Festival, Janet DeNeefe mengatakan UWRF merayakan karier Putu Wijaya yang menjadi sosok termasyur dalam dunia sastra dan seni pertunjukan Indonesia.
"Dedikasi seumur hidupnya telah meninggalkan jejak yang tak terjabarkan dalam warisan kebudayaan kita semua, memperkaya hidup banyak orang dan mengilhami bakat-bakat baru yang tak terhitung jumlahnya untuk berkembang," katanya dalam keterangan yang diterima detikcom.
Menurut keterangan Janet DeNeefe, kata-kata yang dimiliki Putu Wijaya memiliki kekuatan untuk membawa para pembaca ke jantung kebudayaan Indonesia. "Sebuah kehormatan luar biasa bagi kami untuk memberikan penghargaan Lifetime Achievement bagi beliau," katanya lagi.
Tahun ini, Festival kami juga akan meluncurkan Edisi Perayaan 20 tahun untuk Antologi Dwibahasa Tulisan-Tulisan Indonesia kami. Antologi ini akan mengumpulkan cerita pendek terbaik dari para penulis Emerging UWRF dari 2008 hingga 2022, ditambah sebuah cerita pendek baru dari penulis Emerging 2022 kami, yang sebelumnya telah mengikuti lokakarya menulis daring di awal tahun ini.
Lebih dari 200 pembicaraan akan meramaikan UWRF 2023. Di antara nama-nama penting yang akan ditampilkan dalam deretan pembicara perayaan 20 tahun Festival adalah pejuang lingkungan pemberani Vandana Shiva, wartawan dan podcaster Australia yang sangat digemari Leigh Sales dan Annabel Crabb, penulis Indonesia yang masuk nominasi Man Booker Prize Eka Kurniawan, wartawan, penyair, dan perupa senior Goenawan Mohamad, pemenang Booker Prize Bernardine Evaristo, penulis Irlandia Megan Nolan, dan banyak lagi.
Baca juga: 5 Fakta Putu Wijaya, Sang Teroris Mental |
(tia/mau)