Ajang bergengsi bagi insan perbukuan dan penerbitan bertaraf international, Indonesia International Book Fair (IIBF), tak hanya menjadi ruang pertemuan antara penulis dan pembaca. Setiap tahunnya juga ada penjualan hak cipta buku yang terjaring dalam acara bertajuk Indonesia Rights Fair (IRF).
Indonesia Rights Fair menjadi salah satu dari rangkaian acara yang ada di dalam IIBF 2023 yang menjadi wadah bagi 50 penerbit lokal dan mancanegara.
Dewan Penasehat Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Kartini Nurdin, menuturkan Indonesia diharapkan menjadi pasar untuk jual-beli copyrights.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyiapkan 50 meja bagi peserta penerbitan yang datang. Sudah konfirmasi juga bakal ada rombongan dari Malaysia ada 80 tamu, ada Asosiasi Penerbitan dari Thailand, Korea juga sebagai tamu kehormatan," ungkapnya saat ditemui di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, kemarin.
Selain itu, Kartini menyebutkan ada penerbit asal Singapura, India, Zimbabwe, Turki, India, Iran, Uni Emirat Arab, hingga negara-negara ASEAN lainnya.
"Harapannya memang terjalin kerja sama antara Indonesia dan negara-negara lainnya, memahami budaya, dan bisa saling tukar informasi termasuk penjualan copyrights buku," ungkap Kartini.
Meski begitu, kemungkinan juga transaksi jual-beli terjadi di luar pameran buku IIBF. "Dan itu hal yang lumrah dan nggak apa-apa," tukasnya.
Beragam acara akan diadakan untuk memeriahkan IIBF, mulai dari diskusi dan peluncuran buku, jumpa penulis, serta seminar/workshop untuk insan perbukuan dan penerbitan yang akan menghadirkan lebih dari 100 narasumber. Selain itu, akan diselenggarakan Anugerah Ikapi (IKAPI Awards) hingga business matchmaking.
Pentas-pentas kreatif dan kesenian juga akan mendapatkan tempat, sebagaimana halnya produk-produk turunan terkait hak cipta buku. Pada akhir pekan, IIBF juga akan ada Cosplay Carnival (Cosplay Competition dan Coswalk Contest) yang bisa diikuti oleh semua pengunjung IIBF.
IIBF 2023 juga akan semakin semarak dengan Korea sebagai Guest of Honour (Tamu Kehormatan). Melalui IIBF 2023, Korea juga ingin menunjukkan bahwa negaranya juga memiliki budaya baca dan industri penerbitan yang kuat. Pada tahun ini juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan persahabatan Indonesia-Korea. Diharapkan dengan menjadi tamu kehormatan di IIBF 2023 ini semakin banyak buku-buku dan kebudayaan Korea yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dunia.
(tia/mau)