Penerbit Mizan meluncurkan novel 'Paradise' edisi bahasa Indonesia hari ini. Novel ini merupakan buah karya dari peraih Nobel Sastra 2021, Abdulrazak Gurnah.
Penerbit Mizan dengan bangga menerbitkan karya monumental ini sebagai bagian dari upaya menjadi titik terang bagi dunia literasi Indonesia.
Acara ini dipandu oleh Sakdiyah Ma'ruf, seorang komika sekaligus juru bahasa. Abdulrazak Gurnah pun menjadi pembicara dalam acara peluncuran novel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Abdulrazak Gurnah Raih Nobel Sastra 2021 |
Adapun 'Paradise' bercerita tentang pemuda bernama Yusuf yang digadaikan oleh ayahnya untuk melunasi utang kepada Aziz, saudagar kaya dan berkuasa. Saat berusia 17, dia ikut kafilah dagang Aziz menelusuri pedalaman Afrika Timur yang penuh bahaya, penyakit, binatang buas, dan penguasa lokal yang keji.
Perjalanan itu membuatnya kian terjerat dalam ketertindasan dan perbudakan. Tetapi, pengalaman hidup yang penuh intrik dan kekerasan itu juga membuat Yusuf tumbuh sebagai pemuda tangguh dan dewasa.
![]() |
Novel ini menggugat kolonialisme dan relasi tuan-budak dengan penceritaan yang memikat imajinasi kita akan keindahan Afrika Timur.
Gurnah yakin bahwa novelnya ini akan membantu anak-anak memahami kolonialisme. Sebab, menurutnya, hari ini, kolonialisme merupakan topik yang asing bagi generasi saat ini.
"Ya (buku ini akan membantu anak muda memahami kolonialisme). Tidak mengejutkan kalau anak hari ini tidak tahu topik kolonialisme," ujarnya dalam acara peluncuran novelnya via zoom, Kamis (10/8/2023).
Ia yakin, novelnya ini menarik dibaca oleh berbagai kalangan dengan beragam latar belakang. "Ini menarik untuk baca," imbuhnya.
Untuk diketahui, Abdulrazak Gurnah, kelahiran Zanzibar adalah seorang Professor Sastra Inggris dan Sastra Poskolonial di University of Kent, Inggris sebelum pensiun pada 2017.
Karya-karya sebelumnya yakni Memory of Departure (1987), Pilgrims Way (1988), Dottie (1990), Paradise (1994), Admiring Silence (1996), By the Sea (2001), Desertion (2005), The Last Gift (2011), Gravel Heart (2017), dan Afterlives (2020).
(rdp/tia)