Penulis Abdulrazak Gurah dianugerahi penghargaan Nobel Sastra 2021 yang diumumkan hari ini, Kamis (7/10/2021). Penulis Paradise (1994) itu memperoleh penghargaan tersebut karena novelnya dianggap menyoroti permasalahan yang ditinggalkan oleh penjajahan, nasib pengungsi, dan juga memperkenalkan mengenai budaya dalam karyanya.
Hal tersebut diumumkan dalam siaran langsung yang ditayangkan di kanal YouTube Nobel Prize. Menurut dewan penyelenggara Nobel Sastra, karya Abdulrazak Gurah menjadi salah satu karya poskolonial paling berpengaruh mengenai Afrika Timur.
"Dalam karyanya, Gurah menulis tentang budaya, mengkonfrontasi rasisme dan kecurigaan," ujar dewan Nobel Sastra, Andrew Wilson dalam pidatonya, dilihat pada Kamis (7/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Siapakah Peraih Nobel Sastra 2021? |
Abdulrazak Gurah merupakan penulis kelahiran 20 Desember 1948 di Zanzibar, Tanzania. Dirinya pergi ke Inggris pada usia 18 tahun dan pernah menjadi pengungsi pada masa pemberontakan Zanzibar di era 1960-an. Ia juga pernah mengajar di Sastra Inggris dengan fokus sastra poskolonial di Universitas Kent.
Sejumlah novelnya yang dikenal antara lain Memory of Departure (1987), Pilgrims Way (1988), Paradise (1994), By the Sea (2001), dan lain-lain. Terbaru, ia menerbitkan Afterlives (2020).
Penghargaan Nobel dari berbagai bidang dibagikan setiap Oktober di tiap tahunya. Tahun ini, penyelenggara Nobel bakal mengumumkan para pemenang dari berbagai kategori dan kali ini anugerah digelar mulai 4-11 Oktober 2021.
Penghargaan itu pertama kali diberikan pada 120 tahun yang lalu, ada penghargaan untuk bidang kedokteran, fisika, kimia, sastra sampai perdamaian yang diciptakan oleh penemu asal Swedia, Alfred Nobel.
Baca juga: 5 Fakta Seputar Nobel Sastra |
Menurut keterangan di akun Twitter penghargaan Nobel, Abdulrazak Gurah dianggap layak menang atas, "Keberaniannya menuliskan dampak dari kolonialisme dan nasib pengungsi serta jurnag antar budaya dan benua."
(srs/dar)