5 Fakta Seputar Nobel Sastra

5 Fakta Seputar Nobel Sastra

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 05 Okt 2021 08:23 WIB
Nobel Sastra 2017
Nobel Sastra 2021 bakal diumumkan pada Kamis, 7 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB atau 13.00 waktu Stockholm. Foto: Reuters
Jakarta -

Nobel Sastra tahun ini segera diumumkan pada Kamis (7/10/2021) pukul 13.00 waktu Stockholm atau 18.00 WIB. Jelang penghargaan bergengsi di dunia yang diberikan oleh Yayasan Nobel itu punya sejarah panjang sejak 10 Desember 1901 atau 120 tahun yang lalu.

Sejarah Hadiah Nobel bermula dari surat wasiat Alfred Nobel yang meninggal di Italia pada 1896. Sebelum meninggal, ia menulis wasiat, seluruh kekayaannya diberikan sebagai hadiah kepada orang-orang yang berjasa bagi dunia ilmu pengetahuan.

Biasanya selama sepekan di bulan Oktober, Akademi Swedia sebagai komite yang dibentuk Yayasan Nobel akan mengumumkan para pemenangnya. Salah satunya, kategori sastra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 fakta soal Hadiah Nobel Sastra, seperti dirangkum detikHOT:

1. Penerima Nobel Sastra Termuda dan Tertua

Ada dua kategori fakta soal penerima Hadiah Nobel Sastra termuda yang diberikan kepada Rudyard Kipling yang berusia 42 tahun. Dia merupakan penerima anugerah Nobel Sastra di tahun 1907.

ADVERTISEMENT

Rudyard Kipling merupakan seorang penulis cerpen, novelis, penyair yang tulisan-tulisannya tentang imperialisme Britania Raya di India. Salah satu karya termahsyur adalah Jungle Book (1894) sampai If (1910).

Penerima Nobel Sastra Termuda Rudyard KiplingPenerima Nobel Sastra Termuda Rudyard Kipling Foto: Photo from the Nobel Foundation archive.

Sedangkan untuk kategori peraih Nobel Sastra tertua adalah Doris Lessing. Saat memenangkan Hadiah Nobel, ia berusia 88 tahun.

Doriss Lessing dikenal sebagai novelis sekaligus cerpenis asal Inggris yang mendapatkan anugerah pada 2007.

Peraih Nobel Sastra Tertua Doris LessingPeraih Nobel Sastra Tertua Doris Lessing Foto: Photo from the Nobel Foundation archive.

2. Perempuan Pertama Pemenang Nobel Sastra

Perempuan pertama yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra adalah Selma Lagerlof di tahun 1909. Akademi Swedia sebagai penyelenggara Nobel Sastra pun menominasikan namanya sebagai peraih Nobel lainnya.

Peraih Nobel Sastra Perempuan Pertama,  Selma Ottilia Lovisa LagerlöfPeraih Nobel Sastra Perempuan Pertama, Selma Ottilia Lovisa Lagerlöf Foto: Photo from the Nobel Foundation archive.

3. Dua Orang Tolak Nobel Sastra

Dalam sejarah Nobel Sastra, ada dua sosok sastrawan yang menolak menerimanya. Mereka adalah Boris Pasternak yang menerima penghargaan pada 1958 namun pemerintah di tempatnya tinggal yakni Uni Soviet memaksanya untuk menolak hadiah tersebut.

Baca halaman berikutnya soal 5 fakta Nobel Sastra:

Sastrawan kedua yang menolak adalah Jean Paul Sartre karena alasan prinsipnya yang menolak segala pengakuan maupun penghargaan internasional. Nobel Sastra yang mengumumkan namanya terjadi di tahun 1964.

Peraih Nobel Sastra Jean Paul SatrePeraih Nobel Sastra Jean Paul Satre Foto: Photo: Copyright © Lufti

4. Dua Kali Diberikan Anumerta

Sejarah Nobel Sastra juga mencatat ada hadiah yang diberikan secara anumerta atau kepada sosok berjasa yang telah meninggal dunia.

Mereka adalah Erik Axel Karlfeldt di tahun 1931 dan Dag Hammarskjold pada 1961. Namun di tahun 1974, Yayasan Nobel menetapkan hadiah Nobel Sastra tidak diberikan secara anumerta kecuali pemenangnya meninggal setelah dipilih.

Peraih Nobel Sastra  Erik Axel KarlfeldtPeraih Nobel Sastra Erik Axel Karlfeldt Foto: Photo from the Nobel Foundation archive.

5. Isu Genosida hingga Pelecehan Seksual

Skandal pelecehan seksual mencuat saat gerakan #MeToo beredar. Di tubuh komite Akademi Swedia, korban pelecehan dari suami anggota Akademi Swedia, Jean-Claude Arnault dituduh melecehkan sebanyak 18 perempuan di Swedia dan Prancis.

Pengadilan membuktikan Jean-Claude Arnault terbukti melakukannya dan istrinya yang menjadi anggota komite dikeluarkan dari Akademi Swedia.

Pria di Tengah Skandal Nobel Sastra Dihukum 2 Tahun PenjaraPria di Tengah Skandal Nobel Sastra Dihukum 2 Tahun Penjara Foto: AP

Isu genosida juga bergulir dalam sejarah Nobel Sastra 2019. Peter Handke asal Austria dikecam keras karena secara terang-terangan mendukung kepada Milosevic atas kejahatan perang yang dilakukannya.

Duta Besar Albania, Bosnia, Kroasia, Kosovo, dan Turki pun memboikot pemilihan Peter Handke. Unjuk rasa dan petisi pencabutan anugerah kepada Peter Handke juga berlanjut tapi Akademi Swedia tetap bersikukuh namanya pantas mendapat penghargaan tersebut.

Perain Nobel Sastra 2019, Peter HandkePerain Nobel Sastra 2019, Peter Handke Foto: Nobel Media. Photo: Alexander Mahmoud


Simak Video "Video: Han Kang Tampil Pertama Kali Sejak Dapat Nobel Sastra "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads