Indonesia International Book Fair 2022 siap digelar pekan ini. Dibuka pada 9 November, pameran buku tertua di Indonesia bakal menampilkan 134 peserta dari 150-an penerbit yang ada di Tanah Air dan mancanegara.
Penyelenggaraan yang memasuki tahun ke-42 digelar di Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Ada satu area khusus yang menjadi sorotan dan incaran bagi pencinta buku Tanah Air yakni bernama Zona Kalap.
"Tahun ini, Zona Kalap lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya menempati 400 meter. Sekarang menjadi 1.000 meter persegi," ungkap Ketua Panitia IIBF 2022, Wahyu Rinanto, saat jumpa pers di gedung Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).
Menurut penjelasan Wahyu, Zona Kalap merupakan tempat menjual produk-produk atau buku terbitan dari Indonesia dan mancanegara dengan angka nominal khusus. Dia menegaskan harganya bisa terbilang murah.
"Bagi pencinta buku, bisa mencari buku-buku dengan genre yang tidak hanya tertentu saja. Dari buku anak sampai buku serius juga ada di situ. Tapi memang buku anak adalah genre yang paling banyak diminati.
"Buku-buku yang dijual di sana sangat lengkap sekali, karena memang ada 150 penerbit yang berkumpul di Zona Kalap. Dari penerbit yang tidak ikut, punya stand sendiri bisa datang ke sana," kata Wahyu.
"Jadi jangan kalah dari jastip, bahkan ada tempat khusus untuk jastip saking banyaknya peminat yang datang untuk Zona Kalap di setiap tahunnya dan buku yang dijual bukan buku murah," tegasnya.
Selain Zona Kalap, juga akan diselenggarakan Get Inspiring (Sharing Knowledge) from The Expert, Business Matchmaking, dan Indonesia Rights Fair (IRF). IRF merupakan program khusus untuk transaksi hak cipta (copyrights) yang diselenggarakan 11-13 November 2022.
Di IRF, para penerbit, penulis, serta konten kreator dapat saling mempromosikan buku atau karyanya, melakukan transaksi hak cipta (copyrights) agar buku dan karyanya dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, melakukan kerja sama penerbitan bersama (co-publishing), serta kerja sama dalam berbagai hal.
IIBF 2022 yang didukung oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI juga menghadirkan 141 buku khusus. Secara spesial, kementerian tersebut hadir dalam ajang pameran buku terbesar di Indonesia.
"Dari tadi Pak Wahyu membongkar jumlah buku yang bakal dibawa ke IIBF. Kami juga membawa 141 judul buku desa yang dipamerkan. Tahun 2018 sampai 2019, kami menerbitkan 101 judul buku lalu turun lagi," ungkap Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta.
"Kami juga membuat komitmen terhadap dunia perbukuan yang juga ditekankan salah satunya menyusun, memelihara, dan mengembangkan perpustakaan desa," tegasnya.
Simak Video "Melihat Pameran Buku Terapung Terbesar di Dunia"
(tia/dal)