Ajang pameran buku terbesar di Tanah Air, Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022 siap digelar pada 9-13 November 2022. Berlangsung di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, ada sekitar 150 penerbit sampai ribuan judul yang dipersiapkan untuk perhelatan akbar yang ke-44 tersebut.
IIBF tahun bukan sembarang pameran buku saja. Ada banyak hal istimewa dan momentum berharga di eksibisi kali ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Panitia IIBF 2022, Wahyu Rinanto.
"Ini adalah tahun ke-42 bagi pameran IIBF. Ini adalah pameran buku yang paling tua di Indonesia dan eksibisi yang berlangsung selama 5 hari, gratis. Diikuti 134 peserta ya dan sekitar 150an penerbit dari Indonesia dan mancanegara," ucap Wahyu saat jumpa pers di gedung Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu menjelasikan tak hanya pameran buku saja namun juga acara diskusi sampai Indonesian Rights Fair (IRF) yang menjadi ajang jual-beli hak cipta.
"Kami juga menyiapkan acara yang serius sampai costume player atau cosplay. Seperti apa nanti cosplay-nya, juga semuanya akan tetap sesuai dengan izin yah," tegasnya.
Target jumlah pengunjung, lanjut dia, dibatasi sampai 25 ribu orang selama 5 hari penyelenggaraan. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan anjuran pemerintah di masa new normal saat pandemi COVID-19.
"Hal istimewa lainnya adalah IIBF digelar berbarengan dengan Kongres Asosiasi Penerbit Dunia, yang diselenggarakan di Jakarta. Sehingga pameran bukunya di JCC dan kongres-nya di Hotel Fairmont, ungkap Wahyu.
Selain pameran offline di JCC, IIBF 2022 juga berlangsung secara online di berbagai lokapasar Indonesia. Sistem ini untuk menjangkau pembeli dari berbagai negara di Tanah Air.
"Pembaca buku kita dari Sabang sampai Merauke, kami juga undang untuk hadir di JCC nanti. Harapan kita dengan makin tumbuhnya banyak penerbit di daerah, tapi tidak semuanya cukup aktif ketika pandemi. Paling tidak kami sudah mengundang IKAPI daerah, yang mereka bawakan adalah konten-konten lokal," tambah Ketua Umum IKAPI, Arys Hilman.
(tia/wes)