Raline Shah Tak Terima Jadi Presiden Jomlo: Harusnya Demokrasi Dong!

Raline Shah Tak Terima Jadi Presiden Jomlo: Harusnya Demokrasi Dong!

Febryantino Nur Pratama - detikHot
Minggu, 03 Agu 2025 09:02 WIB
Raline Shah
Raline Shah Foto: Instagram@ralineshah
Jakarta -

Aktris Raline Shah kembali mencuri perhatian publik karena gelar yang tiba-tiba melekat padanya, Presiden Jomlo. Gelar ini muncul usai sahabat sesama selebritas, Luna Maya, resmi menikah dengan Maxime Bouttier pada 3 Juli 2025 lalu di Pulau Dewata, Bali.

Sebelumnya, status jomlo selebritas kerap disematkan pada Luna Maya, tapi kini setelah ia melepas masa lajang. Tongkat estafet pun Luna berikan ke Raline Shah. Uniknya, Raline justru merespons dengan santai, meski sedikit protes.

"Aku dinobatkan Presiden Jomlo aja sebenarnya enggak terima. Harusnya demokrasi, dong, ya. Kok ini kayak takhta gitu," ujarnya sambil tertawa, saat ditemui awak media di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya apakah dirinya masih sendiri atau sedang dekat dengan seseorang, Raline menjawab tegas bahwa dirinya masih jomlo.

"Kalau belum nikah, ya masih jomblo lah, ya. Single but emotionally unavailable. Aseek. Unavailable," tambahnya sambil bercanda.

ADVERTISEMENT

Raline juga memanfaatkan momen ini untuk memberi semangat kepada para jomlo, terutama perempuan yang sering merasa rendah diri karena belum memiliki pasangan.

Menurutnya, menjadi jomlo bukan berarti tidak laku, justru banyak perempuan saat ini memilih sendiri karena kesadaran akan kualitas hubungan yang diinginkan.

"Ingat ya, kalau aku nanti ada mohon gitu, tetap perhatian karena banyak masukan. Karena banyak sekali loh perempuan sekarang jomblo, bukan aku aja, gitu. Dari setiap lapisan masyarakat, dari setiap status sosial dan ekonomi, tuh banyak cewek single. Enggak harus sesuatu yang kita malu, sesuatu yang kita hide, kayak kita enggak laku atau apa. Enggak kayak gitu, ya, guys. Kita laku, tapi kita belum mau," tegasnya.

Bagi Raline, memilih pasangan bukan hanya soal status, tapi juga tentang kecocokan dan kesiapan untuk berkomitmen. Ia menyinggung tingginya angka perceraian sebagai pengingat bahwa menikah seharusnya bukan keputusan impulsif.

"Menemukan orang yang cocok yang sekarang, ya, divorce rate-nya udah fifty-fifty. Jadi kita kalau mau nikah juga harus tahu risikonya. Kita juga harus tahu kebutuhan kita. Jadi saling memenuhi, gitu. Jangan kita belum butuh, terus kita jalanin, nanti ujung-ujungnya mungkin tidak akan baik. Kita harus merasa kita butuh sesuatu sebelum kita bisa commit," ujarnya.

Aktris kelahiran 4 Maret 1985 ini juga menyinggung soal trauma yang kerap menghantui seseorang dalam membangun hubungan. Namun menurutnya, trauma bisa jadi kekuatan bila dipahami dan dikelola dengan baik.

"Semua orang, semua orang itu punya trauma. Enggak ada orang sukses enggak ada trauma, ya. Ingat. Trauma itu digunakan untuk kita semangat dan sukses ke depannya, gitu. Jangan trauma itu bikin kita malas atau jadi excuse, jadi alasan kita enggak sukses, gitu. Maunya trauma itu membentuk kita jadi individu yang lebih kuat," tuturnya.




(fbr/nu2)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads