Jakarta International Literary Festival 2022 kembali hadir tahun ini secara offline. Dibuka pada Sabtu (22/10) di kompleks Taman Ismail Marzuki, penyelenggaran yang keempat ini menghadirkan komunitas khusus bacaan buku anak.
Kelompok Pencinta Bacaan Anak atau KPBA yang didirikan oleh Murti Bunanta hadir sepanjang akhir pekan di Galeri Oesman Effendi, TIM, Jakarta Pusat. Murti Bunanta bukanlah sembarang pendongeng. Dia adalah doktor pertama dari Universitas Indonesia yang meneliti sastra anak-anak sebagai topik disertasi.
Murti Bunanta menceritakan menerima undangan dari tim kuratorial JILF 2022 untuk turut andil meramaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendongeng Nusantara selama dua hari dan antusiasmenya ternyata banyak sekali yang datang," kata Murti Bunanta ketika diwawancarai detikcom di kompleks TIM, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2022).
![]() |
Mengambil tema mendongeng dan menggambar sesuai dengan tema JILF 2022, Murti Bunanta mengajak anak-anak yang hadir untuk berimajinasi dan merangsang daya pikir mereka.
"Saya mendongeng dan menampilkan kota Jakarta, anak-anak juga diajak bikin teater baca. Dengan membaca dan maju ke depan, akan membuat mereka percaya diri. Setelah mendongeng, masih ada aktivitas lainnya yakni menggambar dengan tema 'Kota Idamanku'," sambu Murti.
![]() |
Melalui aktivitas yang dihadirkan oleh KPBA, Murti Bunanta sengaja mengajak anak-anak mengasah motorik kasar dan halus yang ada di otak mereka.
"Saya itu mendirikan KPBA sejak tahun 1986 dan menjadi pegiat literasi anak sampai sekarang, bekerja sama dengan Bentang Budaya juga. Keseharian saya memang soal anak juga, dengan anggota lebih dari 100-an orang dan punya kelompok di 7 regional di Indonesia," ceritanya.
Dengan diundangnya KPBA ke ajang festival sastra bergengsi Jakarta, Murti berharap anak-anak akan terus menjadi pengunjung dari berbagai acara yang dihelat. Sastra tak hanya dimiliki oleh orang dewasa saja, namun juga golongan yang umurnya masih cilik.
![]() |
Najma Syifa ( 10 tahun) datang bersama keponakan perempuannya, Detya Putri Kelana (1,5 tahun) ke acara mendongeng dan menggambar yang digelar di KPBA. Najma yang mempunyai hobi membaca buku anak terkejut ternyata banyak seumurannya yang senang ke acara serupa.
"Seru banget acaranya, bisa menggambar tentang kota dan belajar bareng-bareng," katanya.
Direktur Eksekutif JILF 2022, Avianti Armand, mengatakan untuk pertama kalinya kolektif bacaan buku anak dihadirkan dalam festival ini. "Kami menggaet 25 penulis dan 11 komunitas dengan 41 program acara yang berlangsung dari pagi sampai malam di kompleks TIM," tukasnya.
JILF 2022 juga bekerja sama dengan berbagai komunitas di Indonesia dalam program Community Projects. Komunitas-komunitas ini adalah Kelompok Pencinta Bacaan Anak, Lingkar Studi Sastra Denpasar, Danarto dkk, Komunitas Gubuak Kopi, Katakerja, Klub Buku Petra, Abi ML (Studio Klampisan), dan Komunitas Sastra Dusun Flobamora.
![]() |
(tia/pus)