Lama tak terdengar namanya, Pidi Baiq akhirnya meluncurkan karya terbaru yang berjudul 'Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu'. Diterbitkan oleh Pastelbook (Mizan Group), buku ini mencakup kutipan, ucapan, lagu, dan tulisan-tulisan Pidi Baiq yang tersebar di media sosial.
Editor buku, Ilham Miftahuddin, menuturkan Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu berisi kumpulan kutipan yang diambil dari buku-buku, cuitan-cuitan fenomenal, dan lagu yang pernah dibuat oleh penulis asal Bandung tersebut.
"Kalau kita jadi followers-nya di Twitter pasti ngeh, Pidi Baiq selalu menjawab semaunya. Banyak cuitan yang romantis dan lucu juga, dari buku-buku yang dirilis Pidi Baiq, misalnya 'Diam jangan bergerak, langit sedang bagus'," kata Ilham Miftahuddin di peluncuran buku di M Bloc Space, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pidi Baiq yang hadir dengan setelan kasual menuturkan ada banyak kutipan atau puisi yang dibuatnya ketika masih remaja. Naskah itu dia simpan rapi dan kini ada yang dipublikasikan.
"Banyak puisi saya yang ngaco karena jahiliyah aja," katanya sembari tertawa.
Menurut penuturan penulis asal Bandung itu, dia tidak suka membaca puisi dari majalah-majalah yang puitif. Tapi selalu puisi dengan kata-kata pendek maupun nyeleneh.
"Misalnya, saya pernah bikin judul begini 'Aku memberi uang pada pengemis lalu pengemis mendoakan aku'. Isi puisinya 'Amin'," katanya disambut tawa para pembaca di ruangan tersebut.
![]() |
Buku Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tampil dari sampul berbeda biasanya. Jika biasanya buku-buku Pidi Baiq memakai desain sampul ciptaannya sendiri, kali ini berbeda. Ia sengaja memberikan ruang kepada ilustrator lainnya.
Dalam sampul, ada sepasang kekasih yang tampak berboncengan naik sepeda di pinggir jalan dengan pemandangan romantis. Mengomentari sampul itu, Pidi Baiq hanya berseloroh itu bukan keputusannya.
"Saat itu, saya sedang menulis novel dan asal jawab iya saja kepada orang penebit," katanya tertawa.
Tapi Ilham Miftahuddin meralat perkataan Pidi Baiq. "Ini buku pertama Ayah yang cover dan desainnya tidak dibuat langsung oleh ayah. Ayah ingin menjangkau pembaca yang lebih muda, desain yang ceria, dengan warna ngejreng," pungkasnya.
(tia/dar)