Sally Rooney, Satu-satunya Novelis di 100 Orang Paling Berpengaruh Versi TIME

Sally Rooney, Satu-satunya Novelis di 100 Orang Paling Berpengaruh Versi TIME

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 29 Sep 2022 17:30 WIB
Sally Rooney
Sally Rooney menjadi satu-satunya novelis yang masuk daftar 100 Orang Paling Berpengaruh Versi Majalah TIME. Foto: Istimewa
Jakarta -

Sally Rooney menjadi satu-satunya novelis yang masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi TIME tahun ini. Namanya dikenal sebagai penulis kontroversial yang berani menyatakan dukungannya akan pro-Palestina.

Lena Dunham menuliskan pengantar tentang kiprah Sally Rooney. Dalam tulisannya, ia mengatakan dalam satu generasi ada seorang penulis yang berani bersuara. Ketika Sally Rooney pertama kali menerbitkan Conversations with Friends, Sally Rooney adalah sosok sebut.

Di novel keduanya Normal People, ia semakin mengukuhkan perannya sebagai seorang penulis roman modern.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia adalah penulis langka yang memiliki barang dagangan yang didambakan. Buku-bukunya disebut-sebut sebagai piala modis dan karyanya telah memunculkan industri rumahan fantasi yang sehat," tulis Lena Dunham.

Tak ada yang menyaingi keunggulan Sally Rooney menjadi penulis dengan ketajaman kritiknya.

ADVERTISEMENT

"Sally Rooney telah membuktikan dirinya kebal terhadap tekanan yang meningkat: dunia yang indah, di mana Anda pergi selalu ada Meta, sampai bergulat dengan pertanyaan filosofis seputar kesuksesan, pemutusan internet, sampai kompleksitas pertemanan orang dewasa," tulisnya.

"Kemampuannya untuk menyimpang berarti dia tidak hanya akan menjadi novelis muda terpanas tahun ini, dia menjadi pemain permanen dan tidak hanya sebagai hardback di tangan pemuda yang menarik tapi sebagai seorang kritikus," tegasnya.

Pertengahan 2021, Sally Rooney menjadi pembicaraan dunia karena menolak buku-bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani dan terbit di Israel. Secara terbuka, ia mendukung Palestina.

Dia yang baru saja menerbitkan buku Beautiful World, Where Are You itu menyatakan ia mendukung Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (DBS) yang dipimpin Palestina.

BDS menyerukan boikot budaya, ekonomi, dan akademik penuh terhadap Israel karena penindasan ilegalnya terhadap hak-hak Palestina.

"Untuk saat ini, saya memilih untuk tidak menjual hak terjemahan ini ke penerbit yang berbasis di Israel," kata Sally Rooney.

"Saya mengerti tidak semua orang akan setuju dengan keputusan saya, tapi saya hanya merasa tidak tepat bagi saya dalam situasi saat ini untuk menerima kontrak baru dengan perusahaan Israel yang tidak secara terbuka menjauhkan diri dari apartheid dan mendukung hak rakyat Palestina yang ditetapkan PBB," sambungnya.

Sebelumnya, dua karya Sally Rooney yang berjudul Normal People dan Conversations with Friends sukses diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani dan masuk jajaran terlaris di Israel.




(tia/dar)

Hide Ads