70 Penulis Dukung Sally Rooney Boikot Israel

70 Penulis Dukung Sally Rooney Boikot Israel

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 01 Des 2021 19:24 WIB
LONDON, ENGLAND - JANUARY 29:  Sally Rooney attends the 2019 Costa Book Awards held at Quaglinos on January 29, 2019 in London, England. (Photo by Tristan Fewings/Getty Images)
Keputusan Sally Rooney boikot Israel didukung oleh 70 penulis. Foto: Getty Images/Tristan Fewings
Jakarta -

Nama Sally Rooney tengah dibicarakan karena berani memboikot Israel. Dia tidak ingin novel-novelnya diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani dan terbit di Israel dengan alasan membela Palestina.

Ternyata keputusan Sally Rooney berbuntut panjang. Di balik kisruh industri buku internasional, lebih dari 70 penulis di seluruh dunia mendukungnya.

Jajaran penulis Amerika Serikat dan Inggris, termasuk Rachel Kushner, Francisco Goldman, sampai Eileen Myles menandatangani surat untuk mengkampanyekan hak-hak warga Palestina dan memerangi apartheid. Mereka mendukung keputusan novelis asal Irlandia tersebut dan menolak karyanya rilis di Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat petisi tersebut, menyebutkan boikot Sally Rooney terhadap Israel sebagai tanggapan miring terhadap ketidakadilan yang meningkat dan dialami oleh orang Palestina.

Boikot kepada Israel itu bermula ketika Sally Rooney menerbitkan novel terbarunya Beautiful World, Where Are You di September. Banyak penerbit Israel yang mengajukan hak terbit dan penerjemahan di Israel, namun ia menolaknya.

ADVERTISEMENT

Salah satunya berasal dari penerbit Modan yang juga menerbitkan dua novel pertamanya. Tapi secara tegas, ia menolak dan mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi, sebuah inisiatif mendukung Palestina dan melawan pemerintahan Israel.

Sebelumnya pada 22 November, kelompok pro-Palestina bernama Artist for Palestina UK juga mengumumkan mendukung Sally Rooney.

"Seperti dia, kami akan terus menanggapi seruan Palestina untuk solidaritas yang efektif, sama seperti jutaan orang yang mendukung kampanye melawan apartheid di Afrika Selatan," bunyi surat petisi tersebut.

Kelompok itu turut membela Sally Rooney dan menegaskan Israel bersalah karena melembagakan rezim apartheid. Namun, pejabat pemerintahan Israel dengan keras menolak tuduhan isu apartheid tersebut.

Sebelumnya, dua karya Sally Rooney yang berjudul Normal People dan Conversations with Friends sukses diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani dan masuk jajaran terlaris di sana.

Nama Sally Rooney tak hanya dikenal sebagai penulis novel saja namun juga skenario televisi. Debut novelnya Conversations with Friends rilis pada 2017 yang ditulisnya untuk meraih gelar master di bidang sastra Amerika. Selama 3 bulan, ia menulis 100 ribu kata.

Setahun berikutnya, novel Normal People yang tak kalah hits sampai diadaptasi ke serial televisi. Pada Juli 2018, novelnya masuk daftar panjang nominasi untuk penghargaan Man Booker Prize 2018, bersaing dengan 12 buku fiksi lainnya.




(tia/dar)

Hide Ads