Dukung Palestina, Sally Rooney Tolak Terjemahan Novel ke Bahasa Israel

Dukung Palestina, Sally Rooney Tolak Terjemahan Novel ke Bahasa Israel

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 14 Okt 2021 11:05 WIB
LONDON, ENGLAND - JANUARY 29:  Sally Rooney attends the 2019 Costa Book Awards held at Quaglinos on January 29, 2019 in London, England. (Photo by Tristan Fewings/Getty Images)
Sally Rooney menolak novel ketiganya diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani di Israel Foto: Getty Images/Tristan Fewings
Jakarta -

Novelis Normal People, Sally Rooney menolak terjemahan novel terbarunya ke dalam bahasa Ibrani di Israel. Demi mendukung Palestina, penulis berusia 31 tahun itu menolak tawaran dari perusahaan penerbitan Modan.

Sally Rooney baru saja merilis novel Beautiful World, Where Are You pada September 2021. Novelnya masuk dalam agenda penting kalender sastra Amerika dan terlaris nomor satu di Amazon.

Dalam sebuah wawancara, Sally Rooney mengemukakan alasan menolak terjemahan bahasa Ibrani. Alasannya hanya satu, ia mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (DBS) yang dipimpin Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BDS menyerukan boikot budaya, ekonomi, dan akademik penuh terhadap Israel karena penindasan ilegalnya terhadap hak-hak Palestina.

"Untuk saat ini, saya memilih untuk tidak menjual hak terjemahan ini ke penerbit yang berbasis di Israel," kata Sally Rooney dilansir dari Aljazeera, Kamis (14/10/2021).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, keputusan tersebut pastinya bakal memicu pro dan kontra. Apalagi konflik Israel dan Palestina seakan tak pernah berakhir.

Novel ke-3 Sally Rooney Beautifiul World, Where Are YouNovel ke-3 Sally Rooney Beautifiul World, Where Are You Foto: Istimewa

"Saya mengerti tidak semua orang akan setuju dengan keputusan saya, tapi saya hanya merasa tidak tepat bagi saya dalam situasi saat ini untuk menerima kontrak baru dengan perusahaan Israel yang tidak secara terbuka menjauhkan diri dari apartheid dan mendukung hak rakyat Palestina yang ditetapkan PBB," sambungnya.

Bahkan sang novelis mengutip laporan tahun ini dari Human Rights Watch Global dan kelompok HAM terkemuka Israel, B'TSelem yang mengekspos 'sistem dominasi rasial Israel dan segregasi terhadap Palestina.

"Inilah salah satu alasan yang mendorong saya menolak terjemahan bahasa Ibrani," tegasnya.

Sebelumnya, dua karya Sally Rooney yang berjudul Normal People dan Conversations with Friends sukses diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani dan masuk jajaran terlaris di sana.

Nama Sally Rooney tak hanya dikenal sebagai penulis novel saja namun juga skenario televisi. Debut novelnya Conversations with Friends rilis pada 2017 yang ditulisnya untuk meraih gelar master di bidang sastra Amerika. Selama 3 bulan, ia menulis 100 ribu kata.

Setahun berikutnya, novel Normal People yang tak kalah hits sampai diadaptasi ke serial televisi. Pada Juli 2018, novelnya masuk daftar panjang nominasi untuk penghargaan Man Booker Prize 2018, bersaing dengan 12 buku fiksi lainnya.




(tia/wes)

Hide Ads