5. Sherlock Holmes
Ternyata sepanjang menerbitkan lebih dari 50 cerpen Sherlock Holmes, Sir Arthur Conan Doyle pernah 'mematikan' karakternya.
Ia menerbitkan cerpen perdananya A Study in Scarlet yang terbit setahun sekali dalam Majalah Inggris Beeton's Christmas Annual. Dilanjutkan dengan cerpen berkala sejak 1891 di Majalah The Strand.
Dalam salah satu cerpen yang berjudul The Final Problem pada 1893, Sir Arthur Conan Doyle pernah 'mematikan' Sherlock Holmes dan musuh utamanya, James Moriarty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Publik diketahui marah karena ia 'membunuh' Sherlock Holmes dan memintanya kembali hidup. Dalam novel The Hound of Baskervilles, Sherlock Holmes pun hidup lagi.
6. Gelar Bangsawan
Arthur Conan Doyle mendapat gelar bangsawan (Sir) pada 1902 atas karya-karya yang berhasil diterbitkannya. Raja Edward VII di Istana Buckingham yang memberikan penghargaan tersebut.
Namanya pun kini dikenal menjadi Sir Arthur Conan Doyle. Dalam berbagai literatur, ia diketahui menolak menggunakan gelar bangsawan untuk nama penanya.
Sebagai seorang petualang, ia telah menjelajah ke berbagai tempat seperti Arktik, Afrika Barat, Greenland, Pegunungan Alpen, New Zealand, dan lain-lain.
7. Anut Spiritualisme
Di akhir hayatnya, dalam berbagai literatur ia disebut menganut paham spiritualisme. Yakni kepercayaan yang meyakini orang yang telah mati dapat berkomunikasi dengan orang mati.
Sir Arthur Conan Doyle meninggal pada 7 Juli 1930 di Crowborough, Sussex Utara, di usia 71 tahun.
Simak Video "Video: Belajar Tari Jaipong di Kongsi8 x Sucitta Art"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/mau)