Selamat Jalan Hilman Hariwijaya, Penulis Lupus hingga Cinta Fitri

Obituari

Selamat Jalan Hilman Hariwijaya, Penulis Lupus hingga Cinta Fitri

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 09 Mar 2022 16:05 WIB
Hilman Hariwijaya
Hilman Hariwijaya meninggal dunia. Foto: dok instagram Hilman Hariwijaya
Jakarta -

Nama Hilman Hariwijaya mencuat sejak akhir 1986. Cerita pendek Lupus yang pertama kali terbit di Majalah HAI itu booming dan meledak disukai pembaca. Lupus pun menjadi karakter dan idola para remaja sampai sekarang.

Cerita pertama yang berjudul Tangkaplah Daku Kau Kujitak sukses disukai. Saat itu, Majalah HAI digawangi oleh Arswendo Atmowiloto.

Gaya penulisan Hilman Hariwijaya yang mendobrak batas karya sastra saat itu menjadi hal yang disukai. Lupus menjadi karakter anak muda yang gayanya asyik sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu yang menulis seperti gaya Hilman belum ada, dulu zamannya novel roman. Hilman sukses membawa gaya baru, yang sehari-hari kita, gaya kocak, dan nyeleneh di dekade 1980-an," ungkap Editor Fiksi Gramedia Pustaka Utama (GPU), Vera Kresna, kepada detikcom.

Serial Lupus menjadi cerita bersambung (cerbung) di Majalah HAI. Dari cerpen, kisahnya menjadi novel yang diterbitkan oleh GPU.

ADVERTISEMENT

"Saat itu booming sekali. Pembaca dari SMP, SMPA, suka sekali dengan Lupus," katanya.

Dari serial utama Lupus, Hilman mengembangkan cerita lainnya. Ada serial Lupus lainnya, serial Olga, serial Lulu atau adiknya Lupus. Hilman juga melakukan duet kepenulisan degan Boim Lebon untuk menulis Lupus ABG dan Lupus Kecil.

Gusur Adhikarya juga beberapa kali menulis cerita bersama dengan Hilman. Mulai dekade 1990-an, penulis lainnya mulai bermunculan dan karya dengan genre pembaca anak muda menjamur, di antaranya Gola Gong sampai Budi Lantang.

Hilman tercatat sebagai pembuka bagi karya novel yang ringan dan khas anak muda. Vera menyebutkan Hilman mendobrak batas dan kelaziman yang ada di industri buku.

Penulis Lupus Hilman Hariwijaya Meninggal DuniaPenulis Lupus Hilman Hariwijaya Meninggal Dunia Foto: Pingkan Anggraini/ detikHOT

"Dia membuka genre gaya remaja yang nyablak, ngomong bahasa sehari-hari gue elo. Bahasa novel juga biasanya pake akhiran 'kan' tapi dia pake 'in'. Semuanya jadi dibahasakan 'masukin', 'tolongin gue dong'. Dan saat itu lucu tuh sampai difilmkan," sambungnya.

Dia juga menulis cerita teenlit dan novel remaja. Pada 2000, Hilman mulai merambah naskah sinetron dan layar lebar, salah satu sinetron yang ditulisnya adalah Cinta Fitri.

"Makin ke sini, makin banyak skenario sinetron dan menulis novelnya tidak seaktif dahulu," katanya.

Boim Lebon menyebutkan karakter Lupus yang dibuat Hilman tak lekang oleh waktu. Lupus menjadi cerminan sosok dirinya yang selalu gembira dan tidak pernah putus asa.

Lupus selalu diceritakan bahagia dan tidak menyerah. Bahkan Lupus tidak pernah bersedih, apapun masalah dalam kehidupannya.

"Dia (Hilman) selalu berusaha menampilkan inspirasi yang menyenangkan. Happy ending, akhirnya Lupus juga disukai karena relate dengan kehidupan kita yang banyak masalah," katanya.

"Jadi (Hilman) ingin mengeluarkan kegembiraan-kegembiraan melalui tulisannya itu," sambung Boim Lebon.

(Baca halaman berikutnya soal Hilman Hariwijaya)

Sampai akhir hayatnya, Hilman Hariwijaya tetap produktif menulis. Dia tidak pernah lelah untuk berkarya dalam medium apapun.

Dua hari sebelum meninggal, Boim Lebon menerima naskah novel berjudul Rindu Gaza yang sudah jadi namun belum diterbitkan. Saat itu, Hilman sengaja meminta dirinya untuk menuliskan bumbu komedi untuk novel tersebut.

Sayangnya, kondisi kesehatan yang menurun membuat Hilman tidak bisa menyaksikan lagi, satu karyanya yang segera lahir. Rindu Gaza menjadi warisan terakhir Hilman di akhir hayatnya.

Selama satu tahun terakhir, Hilman sakit stroke dan sempat terpapar Corona tahun lalu. Sebulan terakhir, dia juga diketahui mengidap sakit liver sampai membuat kondisi kesehatannya terus menurun.

Hilman Hariwijaya pun menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (9/3/2022) pukul 08.02 WIB. Dia tutup usia di umur 57 tahun.



Simak Video "Video: Strategi Kemenkes Tingkatkan Upaya Deteksi Dini Lupus"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads