Gelaran Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2021 masih berlangsung sampai 17 Oktober 2021. Festival yang hadir secara hibrid ini memungkinkan para penonton untuk menonton berbagai program inspiratif secara online maupun datang ke lokasi dengan protokol kesehatan atau prokes yang ketat.
Salah satu suguhan menarik adalah Ubud Artisan Market yang menjadi prakarsa terbaru dari Yayasan Muda Swari Saraswati. Tujuan program ini untuk membantu menggerakkan kembali perekonomian lokal dan membuka kesempatan bagi UMKM.
Pendiri dan Direktur UWRF, Janet DeNeefe mengatakan di penyelenggaraan Ubud Writers and Readers Festival merupakan momen yang tepat untuk menggelar Ubud Artisan Market.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berusaha menyajikan gagasan-gagasan segar dalam panel UWRF, serta membawa harapan baru bagi para pengusaha mikro, kecil, dan menengah untuk ikut andil melalui kolaborasi antara UWRF dan UAM," ungkap Janet DeNeefe.
Para pengunjung yang berada di Ubud dapat langsung berbelanja makanan, minuman, kerajinan tangan yang unik di UAM selama penyelenggaraan UWRF 2021.
![]() |
Lokasi penyelenggaraan Ubud Artisan Market juga berada di Festival Hub di Taman Baca, bersebelahan dengan Indus Restaurant yang merupakan lokasi utama dari panel-panel UWRF 2021.
Selama pekan kedua penyelenggaraan UWRF 2021, ada berbagai program menarik yang digelar. Pada Kamis (14/10), penonton dapat menikmati sesi inspirasi Joko Pinurbo bersama dua penulis pendatang baru UWRF 2021 Ni Wayan Idayati dan Gody Usnaat.
Ada juga penulis Andre Aciman yang baru saja menerbitkan novel Homo Irrealis. Serta sesi Ethical Tourism Post Pandemic bersama Niluh Djelantik dan Janet DeNeefe.
UWRF 2021 juga menghadirkan panel diskusi bertajuk sama dengan tema tahun ini yakni Mulat Sarira: Self-Reflection, yang akan menghadikan diskusi penuh arti dari Cok Sawitri dan Wayan Juniarta pada Jumat (15/10/2021).
Di hari yang sama, ada pula sesi menarik yang membahas seluk-beluk bambu bersama Elora Hardy dan Arief Rabik dalam Bamboo Visionaries. Di hari terakhir pada Minggu (17/10), ada suguhan mendalam dari Ridwan Kamil yang berbicara soal Cities of People.
(tia/dal)