Sejumlah penulis dunia mencanangkan mengubur karya terbarunya di dalam hutan yang disebut sebagai Perpustakaan Masa Depan. Tak tanggung-tanggung, proyek tersebut baru bakal dibuka pada tahun 2114.
Setelah novelis The Handmaid's Tale Margaret Atwood, Ocean Voung, dan kini giliran penulis asal Zimbabwe Tsitsi Dangarembga. Dia setuju untuk mengunci novel terbarunya tersebut.
Nama Tsitsi Dangarembga baru-baru ini menjadi pembicaraan karena karyanya masuk ke dalam daftar pendek Man Booker untuk novel The Mournable Body. Novelnya menceritakan tentang perempuan yang mencoba mencari nafkah di Zimbabwe pasca-kolonial.
Karya yang dianggap luar biasa dan agung itu menuai pujian dari tim dewan juri. Novel berikutnya yang kini sedang ditulis tidak akan diungkapkan kepada dunia sampai tahun 2114.
Dalam sebuah wawancara, seperti dilansir dari Guardian, Tsitsi Dangarembga mengatakan setuju untuk bergabung dalam proyek karya seniman Skotlandia, Katie Paterson, karena sejalan dengan visi misinya.
"Karya seni itu sempurna karena mengungkapkan kerinduan saya akan budaya manusia yang berpusat pada kelestarian bumi," katanya.
Dia pun tergerak untuk berbagi dengan penghuni lain di planet bumi lewat proyek Perpustakaan Masa Depan tersebut.
"Berkomunikasi melalui proyek dengan mereka yang akan hadir dalam waktu 100 tahun itu mendebarkan dan menjadi hal istimewa," lanjut Tsitsi Dangarembga.
Tsitsi Dangarembga adalah penulis kedelapan yang dipilih untuk proyek Perpustakaan Masa Depan. Proyek karya seni organik yang digarap oleh seniman Katie Paterson itu dimulai sejak tahun 2014.
Di tahun ini, ada penanaman 1.000 pohon cemara di sepetak hutan di luar kota Oslo, Norwegia.
Kemudian, Katie Paterson meminta satu penulis setiap tahunnya untuk menyumbangkan sebuah novel atau naskah untuk proyek panjang tersebut. Sejumlah nama novelis dunia pun mendaftar dan sudah mengubur novelnya.
Karya itu hanya akan diketahui oleh penulisnya sendiri dan disimpan di ruangan yang dilapisi kayu dari hutan di perpustakaan Deichman di Oslo.
Seratus tahun setelah Perpustakaan Masa Depan diluncurkan, pada 2114 pohon-pohon ditebang dan manuskrip dicetak untuk pertama kalinya.
Simak Video "Video: Dian Sastro Ungkap Dampak Kehadiran AI di Industri Film"
(tia/srs)