Rumah Sapardi Djoko Damono Terbuka untuk Umum di 2021

Rumah Sapardi Djoko Damono Terbuka untuk Umum di 2021

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 09 Des 2020 12:20 WIB
Sapardi Djoko Damono
Bagian depan rumah Sapardi Djoko Damono Foto: Febri/detikcom
Jakarta -

Sepeninggal penyair Sapardi Djoko Damono, kediaman pribadi yang berada di kawasan Kompleks Dosen Universitas Indonesia (UI), Ciputat, Tangerang Selatan, rencananya segera dibuka untuk umum. Kabar itu dibagikan kerabat Sapardi Djoko Damono saat Live di Instagram @sapardi pada Selasa (8/12/2020).

Kerabat terdekat keluarga Sapardi, Tatyana Soebianto, menyiarkannya kepada para penggemar novelis Hujan Bulan Juni tersebut.

"Tahun depan kalau pandemi sudah mereda, rumah ini welcome bagi siapa pun yang mau belajar sastra," kata Tatyana saat Live Instagram di akun @sapardi, seperti ditonton detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tayangan berdurasi 14 menit itu, Tatyana mengajak penonton Live Instagram untuk berkeliling ke dalam rumah Sapardi. "Di sini ada ruang tamu dan bisa jadi ruang diskusi. Di sini ada ruang kecil untuk baca-baca , mungkin kalian menemukan referensi di rumah ini," lanjut Tatyana.

Rumah Sapardi Djoko Damono di Ciputat, Tangerang Selatan.Rumah Sapardi Djoko Damono di Ciputat, Tangerang Selatan. Foto: Sapardi Djoko Damono/ Instagram

"Ruangan kecil ini juga bisa dipakai untuk belajar. Mungkin ada yang datang untuk baca buku atau mengerjakan tesis yang kebetulan ada bahan referensi di rumah ini. Ada refreshment kopi, teh, dan snack," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Istri Sapardi Djoko Damono, Sonya Sondakh, yang berada di ruang tengah dan sedang menyiapkan acara peluncuran buku Sosiologi Sastra, juga menyambut antusias atas ide rumah Sapardi untuk umum tersebut.

"Cita-citanya memang supaya rumah ini bisa dipakai oleh banyak orang. Karena cita-citanya kan agar rumah ini bermanfaat. Soal budaya, sastra, bolehlah dibaca-baca di sini tapi ada syarat datangnya harus ada janji dengan orang rumah," kata Sonya.

Di rumah Sapardi, juga dipajang berbagai sketsa dan lukisan yang kerap digoreskan sang maestro. Di penghujung hidupnya, Sapardi Djoko Damono memang sering membeli alat lukis dan melukis.

(Baca halaman berikutnya...)

Ada juga sketsa khusus yang diberikan oleh Jeihan Sukmantoro, pelukis asal Bandung yang juga sahabat dekat dari Sapardi Djoko Damono. Tatjana juga menunjukkan koleksi buku-buku yang ada di rak dan memenuhi sebagian besar dinding di ruang tengah.

"Bukunya tidak melulu soal sastra, ada musik, ada bahan-bahan riset lainnya juga," lanjutnya.

Rumah Sapardi Djoko Damono di Ciputat, Tangerang Selatan.Rumah Sapardi Djoko Damono di Ciputat, Tangerang Selatan. Foto: Sapardi Djoko Damono/ Instagram

Selain itu, ada satu ruangan khusus yang berada di bagian belakang rumah menghadap ke kebun belakang dan pintu menuju Danau Situ Gintung. Di ruangan itulah, lanjut Tatjana, Sapardi kerap duduk dan mulai menulis menggarap berbagai proyek serta pekerjaannya.

"Bapak sering duduk di sini, di depan jendela besar yang menghadap ke bagian belakang kebun dan Danau Situ Gintung," tukasnya.

Sapardi Djoko Damono menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Eka, BSD, Tangerang Selatan pada 19 Juli 2020.

Buku-buku Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan oleh GPU di antaranya adalah Hujan Bulan Juni (hardcover), Melipat Jarak (hardcover), Babad Batu, duka-Mu Abadi, Ayat-ayat Api, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?, Kolam, Namaku Sita, Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita, dan Perahu Kertas.

[Gambas:Instagram]





Simak Video "Mengenang Hari Lahir Sapardi Djoko Damono di Google Doodle"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads