Putri Woody Allen Tulis Novel Perdana Bergenre Fantasi

Putri Woody Allen Tulis Novel Perdana Bergenre Fantasi

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 14 Okt 2020 13:24 WIB
Mandatory Credit: Photo by Evan Agostini/Invision/AP/REX/Shutterstock (9059770e)
Dylan Farrow attends the TIME 100 Gala, celebrating the 100 most influential people in the world, at Frederick P. Rose Hall, Jazz at Lincoln Center, in New York
2016 TIME 100 Gala, New York, USA
Dylan Farrow, putri Woody Allen, merilis novel bergenre fantasi Foto: Istimewa
Jakarta -

Setelah saudara laki-lakinya Ronan Farrow debut dengan buku terlaris Catch and Kill, kini putri sutradara Woody Allen merilis sebuah buku. Debut novelnya bergenre fantasi yang berjudul Hush.

Novel Hush resmi terbit bulan ini saat pandemi COVID-19 masih merajalela di AS. Dylan Farrow mengatakan selama ini, ia memang tertarik untuk menjadi seorang penulis fantasi.

"Saat masih remaja, saya menulis 500 halaman sampah murni yang dibacakannya keras-keras kepada adik perempuan saya dengan penuh bangga. Itu semacam pengalaman berharga sampai akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan sebuah novel," ungkap Dylan Farrow dilansir dari EW, Rabu (14/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, Dylan Farrow selalu tertarik pada genre fantasi yang gelap, magis, dan mampu menyihir para pembacanya.

Ia membaca buku-buku dalam seri His Dark Materials karya Phillip Pullman dan seri Earthsea ciptaan Ursula K.LeGuin. Akhirnya, ia berusaha menciptakan semesta fantasi tersendiri untuk novel perdananya.

ADVERTISEMENT

Dalam novel Hush menceritakan tentang karakter Shae seorang perempuan desa biasa dengan kekuataan misterius. Ketika tragedi menimpa keluarganya, Shae mulai mengungkapkan rahasia Montane yang selama ini dijaga dengn baik.

Ia mulai menemukan kebenaran tentang rumahnya dan dirinya sendiri. Shae pertama menemukan bakat rahasianya.

Bakatnya bukan berasal dari seni bela diri atau permainan pedang yang dikuasai sejak kecil, tapi dari sulaman yang dibuatnya.

"Saya ingin memberitahu pembaca, aktivitas yang biasa-biasa saja dan feminin bisa menjadi kuat," ungkap Dylan Farrow.

Novel Hush juga membicarakan mengenai penyakit yang ada di 2020. Mulai dari wabah yang mematikan seluruh negeri, ketepatan waktu yang agak aneh, dan peristiwa ledakan di berbagai negeri.

Setelah perilisan bulan ini, Dylan Farrow sudah menyiapkan sekuel untuk novel berikutnya. Di novel kedua, ia tidak akan bermula dari tema dan ide di buku pertama, tapi menjadi perjalanan yang berbeda.




(tia/dar)

Hide Ads